Baca Juga: Ini Pidato Aa Sahrul Gunawan Soal Harkitnas 2021 dan Generasi Rebahan
Padahal bila melihat pencapaian diri sendiri, pasti hati akan senang dan tidak akan ambil pusing untuk membandingkan diri dengan orang lain. Jadi mulailah dari saat ini untuk menuliskan tujuan atau target spesifikmu.
6. Lebih suka mengikuti (follow) konten hiburan ketimbang edukasi
Cara untuk mendapatkan sebuah ilmu sebenarnya sangat sederhana, apalagi di jaman yang sudah serba maju ini. Jika kalian para anak muda lebih sering untuk follow akun-akun hiburan, dampaknya juga hanya akan terhibur saja.
Hiburan yang berlebihan juga pada hakikatnya tidak baik bagi semua kalangan. Jika kalian mulai mengikuti akun-akun edukasi, jelas hasilnya akan lebih cerdas, banyak ide dan termotivasi.
Baca Juga: Apa Kata Dunia Bila Guru Masih 'Gaptek'? Digital Jadi Keniscayaan
7. Tidak mengetahui cara mengaplikasikan media digital
Zaman sekarang adalah zaman yang serba digital, serba canggih. Ketika pergi interview kerja misalnya, seorang HRD pastinya sudah umum menanyakan pertanyaan ‘Mana Medsos kamu?’.
Ketika dilihat oleh HRD tersebut, yang ada dalam konten Instagram malah kebanyakan foto-foto ‘alay’. Jadi sebisa mungkin, manfaatkanlah media terutama Instagram di zaman digital ini. makin bagus kontemu, makin kuat juga branding karakter terhadap dirimu sendiri.***