JURNAL SOREANG – Salah kaprah tentang Gerhana Bulan masih banyak beredar di masyarakat luas. Salah satu salah kaprah yang beredar, yaitu katanya Gerhana Bulan terjadi satu kali dalam 195 tahun.
Padahal faktanya, gerhana bulan bukanlah merupakan fenomena yang langka. Sebelum membahas lebih jauh mengenai salah kaprah tersebut, akan dibahas terlebih dahulu definisi dari gerhana bulan.
Dilansir Jurnal Soreang dari akun Instagram @infoastronomy, gerhana bulan terjadi ketika Matahari-Bumi-Bulan mencapai kesejajaran sempurna. Fenomena ini tidak terjadi setiap fase bulan purnama, karena bidang orbit Bulan miring 5 derajat terhadap ekliptika.
Setidaknya ada tiga jenis gerhana bulan :
1. Gerhana Bulan Total
Terjadi ketika seluruh bulan masuk ke bayangan umbra Bumi.pada puncak gerhana, bulan akan tampak dengan warna kemerahan
Fenomena gerhana bulan total (GBT) ini baru saja terjadi beberapa waktu yang lalu (26 Mei 2021), yang dijuluki dengan nama Super Blood Moon.
2. Gerhana Bulan Parsial