Puasa di Luar Angkasa, Apakah Memungkinkan Untuk Dilakukan?

- 9 Mei 2021, 21:00 WIB
Hazza Al Mansouri, pria UEA pertama di luar angkasa. / Mohammed bin Rashid Space Centre via The National News
Hazza Al Mansouri, pria UEA pertama di luar angkasa. / Mohammed bin Rashid Space Centre via The National News /

JURNAL SOREANG – Apa jadinya jika kita berpuasa di tempat tidak terduga seperti di luar angkasa? Bisakah kita bertahan di atas sana?

Dilansir Jurnal Soreang dari kanal Youtube Kok Bisa, jawaban manusia berpuasa di luar angkasa masih jadi misteri.

Puasa di luar angkasa menjadi bahasan yang bahkan imajinasi terliar kita tak sanggup untuk memikirkannya.

Baca Juga: Seorang Wanita Dibakar Hidup-hidup di Cianjur, Motif Pelaku Diduga Karena Sakit Hati

Sebab, penelitian terkait kondisi tubuh astronot di luar angkasa ketika berpuasa, masih sangat terbatas.

Tetapi yang kita ketahui, memenuhi asupan nutrisi itu merupakan hal terpenting bagi seorang astronot.

Nutrisi tersebut ibaratkan tameng atau perisai, yang siap menghadapi segala macam ancaman yang menyerang tubuh kita di luar angkasa.

Tidak hanya makan, di atas sana astronot pun diharuskan untuk selalu tepat waktu berolahraga.

Baca Juga: Ceramah Singkat KH. Zainuddin MZ: Rakyat Indonesia Sudah Kenyang dengan Ujian

Tetapi faktanya, ada astronot yang pernah bertugas waktu bulan puasa. Astronot tersebut bernama Sheikh Muszaphar Shukor, angkasawan berkebangsaan Malaysia.

Muszaphar dibolehkan untuk makan dan minum selama bulan puasa di luar angkasa, oleh ahli agama dan pemerintah (negaranya).

Apakah ini artinya puasa memang tidak dianjurkan bagi orang-orang yang keluar dari Bumi? Sebenarnya tidak juga.

Baca Juga: Buntut Penyekatan Mudik, Pemudik Terobos Pos Penyekatan di Karawang Karena Rindu Kampung Halaman

Asalkan (puasa) tidak dilakukan dalam waktu yang terlewat lama, lemak tubuh kita ternyata masih bisa menjadi cadangan energi.

Bahkan ternyata ada juga orang yang berhasil menjalankan ibadah puasa saat bertugas di luar angkasa. Dia adalah astronot sekaligus pangeran asal Arab, yaitu Sultan bin Salman Al Saud.

Namanya tercatat dalam sejarah, melalui misi pesawat ulang-alik Discovery. Menurut pengalamannya, selain harus berpuasa dalam ketinggian sekitar 387 kilometer, sang pangeran juga sangat merasa kelelahan karena kurang tidur, dan tidak terbiasa dengan kondisi melayang-layang.***

Editor: Sam

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x