Simak! Kajian Islam Terkait Rasa Kantuk dan Menguap Akibat Kekenyangan, Berteman dengan Setan?

- 26 April 2021, 17:23 WIB
Ilustrasi Ngantuk
Ilustrasi Ngantuk /rukita.com

JURNAL SOREANG - Perasaan ngantuk setelah makan merupakan salah satu respon tubuh Anda terhadap perubahan kimia yang disebabkan oleh pencernaan. Hal ini berarti ini normal terjadi pada setiap orang.

Namun, di bulan yang suci ini sering kita menguap berkali-kali misalnya ketika melaksanakan aktivitas salat tarawih di malam Ramadan. Apa pandangan Islam mengenai hal tersebut?

Hal ini pernah disampaikan Nabi Muhammad SAW dalam hadis yang bersabda bahwa menguap itu datangnya dari setan. Berikut ini haditsnya diriwayatkan oleh Muslim dan Abu Dawud:

Baca Juga: Penandaan Massal Konten Pornografi Facebook Dinilai Meresahkan, Kominfo Beri Saran Jitu

إِذَا تَثَاوَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيُمْسِكْ بِيَدِهِ عَلَى فِيهِ ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَدْخُلُ

“Jika kalian menguap maka tutuplah mulutnya dengan tangannya. Karena setan akan masuk”

Oleh karenanya, jika anda menguap hendaknya ditahan semampunya. Namun jika terlanjur jangan sampai mengeluarkan suara “huaa” karena setan itu akan menertawakannya.

Melansir dari laman islam.nu.or.id, Imam an-Nawawi mengartikan makna menguap dari setan sebagai sebuah majas yakni peringatan Rasul bagi pengikutnya untuk menghindari perkara yang menyebabkan kita menguap, contohnya makan terlalu banyak.

Pasalnya, ada beberapa hadts yang disandarkan atas Rasul tetapi hukumnya dhaif atau lemah, sebab ada kecacatan pada sanadnya. Namun demikian, maknanya benar.

Baca Juga: UIN Bandung Bahas Soal Seksualitas yang Dianggap Tabu Meski Sudah Suami Istri

“Kita (kaum muslimin) adalah kaum yang hanya makan bila lapar dan berhenti makan sebelum kenyang,” adalah contohnya, sebagai seorang muslim tentunya anda pernah mendengar hadits tersebut.

Dikuatkan pada hadits Rasul yang lain yang bunyinya adalah sebagai berikut :

ما ملأ آدميٌّ وعاءً شرًّا من بطن، بحسب ابن آدم أكلات يُقمن صلبَه، فإن كان لا محالة، فثُلثٌ لطعامه، وثلثٌ لشرابه، وثلثٌ لنفَسِه

“Tidaklah anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk dari perut. Cukuplah bagi anak Adam memakan beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Namun jika ia harus (melebihkannya), hendaknya sepertiga perutnya (diisi) untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiga lagi untuk bernafas,”

Imam Asy-Syafi’i menyebut perkara menguap dan mengantuk akibat kekenyangan ini membuat badan menjadi berat, hati menjadi keras, menghilangkan kecerdasan, membuat sering tidur dan lemah untuk beribadah.***

Editor: Rustandi

Sumber: muslim.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah