JURNAL SOREANG- Nama atau kata adalah identik dengan sebuah makna. Makna itu bisa dalam atau dangkal, luas atau sempit, tajam atau polesan, tergantung dari kedalaman, keluasan, atau ketajaman seseorang dalam mempersepsikan nama tersebut.
Kata fahmu (faham), “
shabar (sabar), atau ikhlas bagi seorang ulama bernama Yusuf Al Qardawi adalah kata-kata yang syarat makna sehingga dari masing-masing kata itu lahir sebuah buku dengan bahasan yang sangat mendalam.
Namun bagi seorang awam, betapa banyak kita jumpai ia salah mempersepsikan makna dari kata-kata tersebut. Pada akhirnya, persepsinya yang dangkal hanya melahirkan tindakan-tindakan kehidupan yang juga dangkal dan kurang bermakna. Disinilah kita melihat relevansi amal dengan pemahaman yang dimiliki seseorang.
Baca Juga: Teks Ceramah Ramadhan 2021: Jangan Kotori Kesucian Ramadhan dengan Petasan
Mereka yang memiliki pemahaman yang benar, akan beramal dengan benar. Sebaliknya, mereka yang memiliki pemahaman yang dangkal, akan beramal secara dangkal pula dan tidak memiliki makna terindah bagi dirinya.
Rasulullah Saw juga memiliki julukan atau nama-nama. Al Amin adalah nama julukan yang beliau sandang sejak sebelum diangkat menjadi Rasul, karena terkenal sebagai orang terpercaya di kalangan orang Quraisy.
Nabi juga dikenal sebagai Al Quran berjalan, karena seluruh perilaku hidupnya mencerminkan nilai-nilai Al Qur’an Al Karim. Memahami nama juluka tentu dimaksudkan agar kita mampu meneladani akhlak-akhlak agung nabi.
Baca Juga: Teks Ceramah Ramadhan 2021, Ramadhan Mampu Membakar Dosa-dosa Kita
Demikian pula Ramadhan memiliki nama-nama yang banyak dan maknanya sangat dalam. Untuk lebih mengenal esensi dari bulan Ramadhan, penulis mencoba menggali makna yang terkandung dari nama-nama julukan yang diberikan bagi bulan Ramadhan.