Top, Ilmuwan Indonesia Ubah Limbah Singkong dan Batang Pisang Jadi Bahan Pesawat dan Kapal

- 3 Januari 2021, 07:28 WIB
Ilustrasi singkong. Limbah kulit singkong bisa jadi serat untuk pembuatan serat biat pesawat terbang dan kapal
Ilustrasi singkong. Limbah kulit singkong bisa jadi serat untuk pembuatan serat biat pesawat terbang dan kapal /PIXABAY/Pexels

JURNAL SOREANG- Dua ilmuwan muda Indonesia, Raafi Jaya Sutrisna dan Suprihatin  sukses membuktikan bahan baku pesawat dan kapal bisa terbuat dari limbah kulit singkong dan batang pisang.

Temuan mereka ini berbuah medali emas dalam ajang International Young Inventors Project Olympiad (IYIPO) beberapa tahun lalu di Georgia. menyingkirkan lebih dari 100 proyek ilmiah milik 35 negara di dunia, seperti Amerika Serikat, Jerman, Slovakia, Bosnia, Denmark dan lainnya.

"Dari banyaknya limbah kulit singkong di kabupaten kami, Pati, Semarang, Jawa Tengah, mencapai 10 ton dalam setiap bulannya. Limbah itu semakin hari semakin menumpuk. Dari situ kami memulai riset kami, dari bahan yang semula limbah menjadi karbon aktif kulit singkong," ujar Raafi seperti dikutip ANTARA, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Ternyata Ada Beras dari Singkong. Ini Karya Bulog

Setali tiga uang dengan kulit singkong, batang pisang yang terbuang juga mereka manfaatkan. Batang pisang yang telah dikumpulkan kemudian diambil seratnya satu per satu.

"Kami menggunakan air untuk batang pisangnya, lalu kami ambil seratnya satu per satu. Setelah itu dipotong-potong sekitar dua milimeter," tutur mahasiswa jurusan Teknik Kimia, Universitas Diponegoro itu.

Serat batang pisang dan kulit singkong kemudian dicampurkan menggunakan resin dan katalis, sehingga terciptalah komposit sebagai alternatif bahan baku pesawat dan kapal.

Baca Juga: Hati-Hati Kandungan Racun Dalam Singkong.

"Dari situ serat aktif batang pisang dan kulit singkong kita campurkan menjadi satu menggunakan resin dan katalis. Lalu menggunakan komposit tertentu, jadilah komposit dari limbah batang pisang dan kulit pisang sebagai bahan alternatif industri otomotif kapal maupun pesawat," jelas Raafi.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x