Migrasi Burung, Tanda Sedang Terjadi Perubahan Iklim Di Belahan Bumi Utara

Sam
18 Oktober 2020, 22:00 WIB
Seorang pemerhati burung migrasi dari UIN Bandung, mengidentifikasi burung menggunakan lensa pembesar (Binocular), saat melakukan pengamatan burung migrasi di Gunung Batu, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Minggu, 18 Oktober 2020. /Sam

JURNAL SOREANG - Bicara mengenai kegiatan mengamati burung (Bird Watching) terutama bagi mereka pemerhati burung seperti salah satu organisasi non-profit Bird Conservation Society (Bicons), mengamati fenomena burung migrasi merupakan saat-saat yang dinanti.

Bukan tanpa alasan, bahwa kegiatan yang satu ini dianggap sebagai kegiatan rutin setiap tahun migrasi yang biasanya diawali di awal musim penghujan.

Selain merupakan media edukasi dan konsultasi lapangan, dengan pengamatan fenomena tersebut juga merupakan proses awal untuk mengetahui sisi lain dari jalur lintasan migrasi burung.

Baca Juga: Migrasi Burung Pemangsa, Bisa Ribuan Mengangkasa Di Langit Bandung.

Seperti yang diungkapkan anggota Bicons, Rodi, bahwa dengan mengamati pola serta waktu burung itu bermigrasi, maka akan diketahui terkait jalur burung bermigrasi dari belahan bumi utara ke belahan bumi selatan, saat pengamatan di Gunung Batu, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Minggu 18 Oktober 2020.

"Tidak hanya belajar mengenai bagaimana burung itu bermigrasi, namun kita juga bisa mempelajari pola serta waktu migrasi, sehingga dari sana kita bisa mengetahui jalur perlintasan burung berdasar pada garis atau titik pengamatan dimana burung migrasi itu kita jumpai. Selain itu burung juga merupakan indikator baik buruknya kondisi suatu kawasan, dan itu terbukti dengan adanya migrasi burung tadi." kata Rodi.

Rodi juga mengatakan bahwa fenomena tersebut cukup menarik, karena dengan migrasi tersebut bisa diketahui bahwa di daerah asalnya (burung) sedang terjadi perubahan iklim yang sangat ekstrim sehingga terjadi perpindahan tempat.

Baca Juga: Kota dan Kabupaten Tasikmalaya Ingin Bentuk Pendidikan Paripurna. Ini lah Maksudnya

"Mereka bermigrasi, karena menandakan di daerah asalnya (burung) sedang terjadi perubahan iklim, sehingga mereka memilih untuk berpindah ke tempat yang banyak akan sumber makanan serta dengan suhu iklimnya yang hangat." jelas Rodi.

Sedangkan untuk jenis burung yang bermigrasi saat sekarang ini, baru teramati tiga jenis burung pemangsa, yaitu Elang Sikep Madu Asia, Alap-alap Jepang dan Alap-alap Cina.

"Yang kami amati yaitu burung pemangsa diantaranya ada tiga jenis burung pemangsa, yaitu satu jenis Elang dan dua jenis allap-alap." kata Rodi.

Baca Juga: Berita Baik: Indonesia Berpotensi Paling Maju se- ASEAN pada pengelolaan Bank Syariah

Rodi pun mulai mengamati burung migrasi sejak empat tahun terakhir. Ia bersama rekan-rekannya rutin mengidentifikasi dan menghitung jumlah burung migrasi yang melintas di langit Bandung, tepatnya di Gunung Batu, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

"Saya pikir sangat unik dan gak kebayang pada awalnya, kendati saya anggota Bicons, namun dengan adanya migrasi ini, bisa menjadi ilmu baru buat didalami bagi para pemerhati, ilmuan, dan masyarakat pada umumnya." ungkapnya.

Bahkan tak tanggung-tanggung, kata Rodi, burung yang bermigrasi melintasi kawasan ini bisa mencapai ribuan individu dalam satu musim tahun migrasi.

Baca Juga: Tips Tangani Anak yang Stres Akibat Pandemi

"Bisa mencapai ribuan bahkan lebih individu dalam satu tahun migrasi, dan itu membuat kita takjub melihat mereka (Burung) secara berkelompok menempuh perjalanan yang begitu jauh hanya untuk bertahan hidup." ungkapnya.

Hal senada pun disampaikan anggota lainnya mahasiswa biologi UIN Bandung, Arya, kendati baru pertama kali mengikuti kegiatan pengamatan, namun ia merasa penasaran terkait identifikasi burung migrasi yang baru ia jumpai.

"Disini saya baru bergabung dan ikut mengamati burung migrasi terutama burung pemangsa, saya merasa takjub dan penasaran terkait pola serta jalur migrasi burung." kata Arya.

Baca Juga: Tak Benar, Pakai Kaus Kaki Saat Tidur Merusak Otak

"Sehingga dengan adanya jalur migrasi burung pemangsa di Bandung, kita selalu berupaya untuk tetap mengampanyekan tentang kelestarian satwa yang ada." imbuhnya.***

 

Editor: Sam

Tags

Terkini

Terpopuler