JURNAL SOREANG - Kegiatan mengamati burung (Bird Watching) terutama pada burung migrasi memang belum cukup poluler bagi masyarakat umum. Terkecuali bagi mereka yang lebih menyukai fenomena alam dan pemerhati satwa terutama burung.
Didasari hal itulah sejumlah penggiat lingkungan dan satwa (burung) melakukan pengamatan terkait fenomena perilaku satwa tadi.
"Kami mengadakan pengamatan migrasi burung pemangsa atau elang dan alap-alap yang bermigrasi dari belahan bumi utara ke belahan bumi selatan." kata Suroso, penggiat senior dari Bird Conservation Society (Bicons), saat ditemui JurnalSoreang.Pikiran-Rakyat.com di area pengamatan di Gunung Batu, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Minggu 18 Oktober 2020.
Baca Juga: Berita Baik: Indonesia Berpotensi Paling Maju se- ASEAN pada pengelolaan Bank Syariah
Suroso mengatakan bahwa setiap tahunnya fenomena ini terjadi, karena akibat dari perubahan iklim yang terjadi di belahan bumi utara.
"Akibat di belahan bumi utara sekarang terjadi musim dingin, maka burung-burung dari sana bermigrasi ke belahan bumi selatan yang beriklim panas, guna bertahan hidup." kata Suroso.
Hal itu menurut Suroso bukan tanpa alasan, karena migrasi tersebut sudah umum dilakukan burung di belahan dunia mana pun.
Baca Juga: Tips Tangani Anak yang Stres Akibat Pandemi
"Maka didasari insting untuk bertahan hidup, mereka rela melakukan perjalanan yang sangat jauh secara berkelompok, hanya sekedar untuk mencari sumber makanan yang ada di belahan bumi selatan. Dan itu terjadi di setiap tahun migrasi." imbuhnya.