Jelang Ramadhan 2024: Ternyata Banyak Keajaiban Puasa dari Aspek Medis, Begini Penjelasan Dede Supriatna

7 Maret 2024, 05:51 WIB
Ustaz Dede Supriatna, pensiunan dan alumni Takhasus Kulliyatul Muballighin Yayasan Assyakur Lingga /Istimewa /

JURNAL SOREANG - Tinggal hitungan  hari  Ramadhan segera tiba . Sebuah momentum istimewa di mana pintu rahmat dan ampunan dibuka seluas-luasnya. Puasa sebulan penuh menjadi ibadah utama pada bulan Ramadhan  yang membedakannya dengan  bulan lain.

Pergeseran pola makan dari tiga kali sehari bahkan lebih sering tak beraturan berubah hanya menjadi makan ketika menjelang Subuh dan selepas Maghrib membuat tubuh kita jauh lebih sehat. 

Badan Organisasi Kesehatan Internasional (WHO) bahkan pernah menegaskan jika puasa terbukti menyehatkan dari berbagai sisi, yakni fisik, medis, psikis, sosial, hingga spiritual.

 

Dari aspek medis, ternyata puasa menimbulkan keajaiban tersendiri. 

1. Amirulloh Syarbini, AM.Ag dalam bukunya The Miracle of Fast mengungkap keajaiban puasa dari aspek agama, medis dan psikologis.

Efek puasa dari aspek medis memiliki efek kesehatan luar biasa, yaitu membangun system kekebalan, system pencernaan , system reproduksi dan menyembuhkan berbagai penyakit. Hal itu sesuai sabda Rasullah SAW :”Berpuasalah kamu, niscaya akan sehat”(HR.Muslim). 

Menurut dr. Samuel Oetoro: “ saat berpuasa selain tubuh terhindar dari kelelahan, tubuh juga melakukan proses detoksifikasi atau membersihkan diri dari zat-zat beracun yang masuk ke dalam tubuh , baik lewat makanan maupun lewat udara yang dihirup.

Baca Juga: Nikmati Berbuka Puasa dengan 7 Menu Takjil yang Lezat dan Bergizi

Ketika organ pencernaan beristirahat, tubuh memiliki energi untuk mengerjakan hal lain, yaitu membuang racun atau toksin yang menumpuk”.

Tanpa disadari ketika kita puasa, racun, sel mati, jaringan yang rusak, dan kelebihan lemak yang menumpuk dalam tubuh akan dibakar dan dipaksa keluar dari tubuh.

Ketika sampah-sampah dibuang , secara otomatis sel-sel tubuh diberi kesempatan memperbarui (rejuvenate) diri setelah sekian lama bekerja keras. Demikian kuasa Allah SWT yang mengatur mekanisme dalam tubuh kita untuk menguatkan imunitas. Sungguh besar kasih sayang Allah kepada kita para hamba-Nya .

 

Dan di bumi terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang yakin. Dan juga pada dirimu sendiri. Maka, apakah kamu tidak memperhatikan?” (QS adz-Dzariyat: 20-21).

Ayat ini mengisyaratkan kepada manusia bahwa pada diri manusia terdapat bukti-bukti kekuasaan dan kebesaran Allah, seperti perbedaan kemampuan, perbedaan bahasa, kecerdasan dan banyak macamnya anggota tubuh yang masing-masing mempunyai fungsi sendiri-sendiri.

Lewat puasa, tanda-tanda kebesaran Allah itu semakin terkuak.  Tidak cuma fisik, ada faktor psikis yang membuat emosi kita semakin stabil selama Ramadhan. Rasulullah SAW menyuruh kita untuk menahan amarah saat puasa.

Baca Juga: BMH dan DKU Gandeng Pegadaian Syariah Adakan Doa dan Buka Puasa Santri Tahfidz

Padahal, tubuh kita sedang menahan lapar. Dalam salah satu hadisnya, Rasulullah SAW menyarankan kita untuk menghindari amarah, emosi, pertengkaran.

Diriwayatkan Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Jika salah seorang kalian berpuasa, maka hendaklah ia tidak berkata atau berbuat jorok, berteriak-teriak, membuat gaduh. Kemudian jika ada seorang yang memaki-maki atau menantang berkelahi, maka hendaklah ia mengatakan 'saya sedang puasa'" (HR Bukhari dan Muslim). 

Dr Abdul Jawwad ash-Shawi dalam bukunya, Terapi Puasa, bahkan menjelaskan, ketika seseorang yang sedang puasa kemudian emosi dan marah, adrenalin akan meningkat tajam. Jumlahnya bisa 20 kali lipat lebih banyak dari saat tidak puasa.

 

Jika marah dan pertengkaran terjadi pada masa penyerapan, proses pencernaan makanan akan terganggu. Terapi puasa secara medis sebenarnya bukan hal baru karena telah dipraktekkan oleh  berbagai dokter di seluruh dunia.

Terbukti mempu menyembuhkan berbagai penyakit diantaranya puasa dapat menyembuhkan penyakit maag/lambung, penyakit sesak napas dan bronchitis, berbagai macam penyakit peradangan, mengobati penyakit pembuluh darah, dan mengobati penyakit mata.

Selain itu, mengobati penyakit kulit. mengobati lemah syahwat, mengobati sakit kepala sebelah/ migrain, mengobati dan mengurangi  kegemukan badan (obesitas), menyembuhkan penyakit kelenjar buntu ( endoctrin), menghentikan kecanduan obat (narkoba) dan puasa dapat  menghentikan kecanduan rokok.*** 

 Penulis, Pensiunan bank BRI dan  alumni   Tahassush Kulliyatil Muballighin Assyakur Angkatan 31/2023 

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler