Ini 8 Alasan Kenapa Seseorang Bisa Jadi People Pleaser, Salah Satunya Karena Konflik, Apa Itu People Pleaser?

10 Agustus 2023, 06:09 WIB
Keterangan Foto: Ini 8 Alasan Kenapa Seseorang Bisa Menjadi People Pleaser, Salah Satunya Karena Konflik Foto: pexels.com /

JURNAL SOREANG - Perilaku People Pleaser muncul sebagai reaksi terhadap ketakutan dan trauma dalam situasi yang berbeda di masa lalu.

Orang yang mengalami tindak kekerasan atau pelecehan, baik fisik maupun mental.

Mungkin telah mengembangkan perilaku People Pleaser agar aman.

Mereka belajar bahwa lebih aman untuk melakukan apa yang membuat orang lain menyukai mereka.

Fenomena ini bisa disebabkan oleh beberapa alasan yang kompleks.

 

Berikut 8 alasan yang mungkin menjelaskan mengapa seseorang menjadi People Pleaser.

1. Self-Esteem Issue

Pendapat tertentu tentang identitas seseorang dari hubungan masa lalu keluarga orang tua teman pasangan dan lain-lain.

Mempengaruhi self esteem mereka yang pada akhirnya menjadi sulit untuk dilupakan.

Seseorang mengembangkan sifat-sifat People Pleaser dengan belajar bahwa nilai mereka berasal dari apa yang dilakukan untuk orang lain.

Oleh karena itu, mereka melakukannya agar tetap disukai orang lain.

Baca Juga: MC Mong Dituding Jadi Dalang Konflik Antara EXO CBX dan SM, Begini Klarifikasinya

2. Rasa Takut Ditolak

Rasa takut akan penolakan atau diabaikan bisa mendorong seseorang untuk terus berusaha menyenangkan orang lain.

Ketakutan akan penolakan membuat mereka selalu melakukan sesuatu untuk mengesankan orang lain.

Bahkan sebelum orang lain meminta mereka untyk melakukannya.

3 Rasa Rendah Diri

Orang dengan rasa rendah diri sering merasa perlu mendapatkan persetujuan.

Mereka juga butuh penerimaan dari orang lain sebagai cara untuk merasa berharga.

 

4. Perhatian Orang Lain

Beberapa individu merasa puas dan dihargai ketika mereka bisa memberikan perhatian dan kebahagiaan kepada orang lain.

5. Konflik dan Ketegangan

Orang yang ingin menjaga keharmonisan cenderung menghindari konflik dan ketegangan dengan selalu bersedia mengalah.

6. Pengalaman Masa Lalu

Pengalaman masa lalu, seperti lingkungan yang kritis atau permusuhan.

Dapat mendorong seseorang untuk berusaha keras menyenangkan orang lain guna menghindari konflik.

7. Kebutuhan Validasi

Terkadang, seseorang mungkin merasa butuh validasi dari orang lain untuk membenarkan perasaan positif tentang dirinya sendiri.

Baca Juga: Hati-hati Menyebarkan Data Pribadi di Dunia Maya, Satu Keluarga Dibunuh oleh Stalker Di Korea

8. Kurangnya Batasan Pribadi

Kurangnya batasan yang jelas dapat membuat seseorang terjebak dalam siklus menolak kebutuhan pribadinya sendiri demi kepentingan orang lain.

Meskipun ingin memberikan kebahagiaan kepada orang lain adalah hal baik.

Namun, menjadi People Pleaser bisa berdampak negatif pada kesejahteraan diri sendiri.

Mereka mungkin akan merasa lelah, kecewa, dan merasa tidak dihargai.

 

Penting untuk memahami bahwa memenuhi kebutuhan pribadi juga penting dalam menjaga keseimbangan hidup.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler