JURNAL SOREANG - KH Ahmad Bahaudin Nursalim atau yang akrab disapa Gus Baha adalah seornag ulama Nusantara.
Merupakan salah satu murid kesayangan Mbah Moen atau KH Maimoen Zubair, Gus Baha merupakan seorang kiai oengasuh Pondok Pesantren di daerah Kragan Jawa Tengah.
Masyhur dalam bidang Tafsir Al-Quran, Gus Baha juga kerap memberikan nasihat problematika sosial seperti keuangan, rezeki serta usaha bisnis.
Baca Juga: Kuasa Hukum Pastikan Jadwal Sidang Perdana Mario Dandy di PN Jaksel, Kapan?
Dalam suatu kesempatan Gus Baha pernah mengungkap suatu amalan sebagai rahasia agar bisnis dna berdagang mudah sukses.
Bahkan Gus baha mneyebut jika mnerepakan tips nya tersbeut yang tak lain adalah amalan mulia, maka akan mudah mendpatakan keuntungan besar hingga kaya raya.
Amalan yang dijelaskan Gus Baha sebenarnya berkaitan dengan tips berdagang, serta perilaku di dalamnya.
Baca Juga: Percobaan Penculikan Anak di Jakbar, Polisi: Pelaku Diduga ODGJ
Bukan amalan khusu berupa doa atau ibadah wirid dan lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan batin.
Lantas tips berdagang seperti apa yang mmebuat rezeki mudah dan cepat kaya?
Kiai asala Jawa Tengah tersebut menceritakan menegenai kisah seorang temannya yang berproesi sebagai pedagang.
Dalam ksiahnya, Gus Baha mengungkap bahwa teemannya menjelaskan berdagang adalah sebuha profesi yang mudah mengantrakan sesorang pada derajat kaya serta mudah pula dalam memperoleh rezeki.
Baca Juga: Dipermalukan Persita di Liga 1 2023, Bek Persib Bilang Sudah Berusaha
Hal ini dijelaskan Gus Baha selaras dnegna sabda Nabi Muhammad SAW.
""Dekne kagum mbe Rasulullah sederhana, dia pernah dengar Nabi dawuh innallaha ta'ala ja'ala tisata rizki fittijarah, Allah itu mmebuat 9 dari 10 rizki itu fittijarah, itu jadi betapa barokahnya tijarah," jelasnya.
Terjemah: Dia kagum dengan Rasulallah sederhana, dia pernah mendengar sabda Nabi, innallaha ta'ala ja'ala tisata rizki fittijarah, (yang artinya), Allah itu mmebuat 9 dari 10 rezeki itu fittojarah (dalam berdagang), itu jadi betapa barokahnya tijarah.
Baca Juga: Simak Kata Buya Yahya tentang Pengobatan Alternatif Ida Dayak, Boleh atau Tidak?
Hal ini disebbakan saat berdagang, seosrang dituntut untuk berbagi apda sesama manusia.
Diaman umumnya orang berdagang akan memberikan upah atau gaji apda pegawainya atau pihak lainnya yang membantunya seperti supir atau asistennya.
Dan Gus Baha menyetujui pendapat dari temannya tersebut mengenai berdagang yang dermawan dan berbagi kepada pihak lain.
Dimana hal tersebut dapat menciptakan simbiosis rezeki pada banyk kalangan meski si pedangan adalah orang pelit.
Dari sini, jika semakin dermawan dan murah dalam memberi kepada sesama maka akan mudah mengantrakan pada jalan rezeki yang lancar dan bahkan kaya raya.
Selain dermawan dalam kesempatan lain Gus Baha juga mnegungkap bahwa saat berdagang hendaknya mengambil keuntungan tak terlalu banyak.
Sebab dengan keuntungan yang tipis namun perputaran keuangannya cepat, akan membuat bisnis dan berdagang makin mduah berkembang.
Baca Juga: Percobaan Penculikan Anak di Jakbar, Polisi: Pelaku Diduga ODGJ
Tak jarang, sesorang bisnisnya tak kunjung berkembangs ebba ambisi dalam mendaptakan keuntungan fantastis.***
*)Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang dan TikTok @jurnalsoreang