JURNAL SOREAN - Pernah membayangkan puasa hanya 8 jam saja sehari? Ya salah satu negara di dunai ada yang memiliki waktu sangat pendenk untuk menjalankan iabdah puasa.
Jika di wilayah Indonesia umumnya akan melaksanakan pausa 13 hingga 14 jam, ternyata di berbagai sisi dunia bnayak negara ang mempunyai durasi lebih pendek.
Beberap diantaranya melaksankaan puasa Ramadhan kurang dari 10 jam setiap harinya lho!
Baca Juga: Life of Zodiac Soulmates: Zodiak Mana Saja yang Cocok Berpasangan dengan Zodiak Aquarius?
negara-negara dengan durasi pausa paling singkat tersebut dipengaruhi oleh letak geografis dan strategis yang akan mmepengaruhi berapa lama matahari bersinar di wilayah tersebut.
Wakaupun terdengar menggiurkan dengan durasi pausa pendek, namun saudara Muslim kita di sana akan emdnpatakan tantangan lain berupa cuaca ekstrem yang mudah menyulut rasa lapar dan dahaga.
Lanats negara mana saja yang memiliki waktu puasa paling pendek dan kilat di seluruh belahan dunia?
1. Selandia Baru
Negara berbentuk kepulauan ini, memiliki waktu pausa relafir pednek katimbang begara negara lain di berbagai belahan dunia.
Warga muslim selandia Baru akan menjalankan iabdah puasa selama 11 jam saja perharnya.
2. Argentina
Negara yang terjenal dengna tarian Tango ini juga mempunyaiw aktu siang cukup pendek. Hal ini akan mmepengaruhi waktu berpuasa.
Baca Juga: Knowlege of Dance: Adakah Fungsi Sosial dalam Tari? Berikut Penjelasannya
Umat Islam di Aagrentina akan mengamalakan iabdah pausa selama kurnag lebih 10 jam saja.
3. Chili
Negara Amerika Latin ini juga mepunyai durasi waktu pausa snagat cepat dan kliat yaotu sekitar 9 jam saja.
Namun mereka, muslim Chili harus menghadapi tantangan iklim ektrem sebab saat Bulan Ramdhan umumnya wilayah setempat etngah berada dalam musim panas.
4. Antartika
Baca Juga: Knowlege of Dance: Adakah Fungsi Sosial dalam Tari? Berikut Penjelasannya
Negara yang keseluruhannya hamir tertutup es ini mmeiliki waktu puasa selama 8 jam saja.
Tapi jnagan salah para Muslim di Antartika harus kuat menghadapi cuaca dingin ektrem yang mudha mmeicu lelah, dan lapar.***