Hukum Puasa Seseorang yang Makan Sahur Setelah Terbit Fajar dengan Keyakinan bahwa Fajar Belum Terbit?

JURNAL SOREANG-Menjelang puasa ramadhan, kita perlu mempunyai persiapan.
Persiapan tersebut tiada lain dan tiada bukan adalah ilmu. Karena dengan ilmu, amal kita akan sempurna.

Dikutip dari kajian Ustad Ahmad H M, seseorang yang makan sahur setelah terbit fajar dengan keyakinan bahwa fajar belum terbit maka:

1. Puasanya batal

Baca Juga: 3 Buah yang Baik Dikonsumsi Ketika Puasa di Bulan Ramadhan, Nomor 2 Bisa Membantu Terhindar Dari Sembelit

2. Wajib baginya untuk mengqodho (mengganti)

3. Wajib baginya untuk menahan diri dari melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sampai dengan maghrib.

Jika seseorang berijtihad kemudian dia makan, lalu terbukti fajar telah terbit maka dia tidak berdosa. Seperti apabila dia berpegang teguh pada berkokoknya ayam jago yang mujarrob (teruji selalu berkokok pada waktu yang sama).

Baca Juga: Menjelang Ramadhan: Rekomendasi 3 Buah Untuk Buka Puasa yang Sehat, Salah Satunya Adalah Kurma

Demikian juga orang yang makan sesaat sebelum maghrib dengan meyakini bahwa matahari telah tenggelam keseluruhannya, kemudian terbukti waktu maghrib belum tiba maka batal puasanya dan wajib baginya untuk mengqodhonya.

Adapun orang yang makan tanpa ada udzur sesaat sebelum maghrib maka dia berdosa.

Allah Ta'ala berfirman:

ثم اتموا الصيام إلى الليل

"Kemudian sempurnakanlah puasa sampai malam"
Tenggelamnya matahari adalah tanda masuknya waktu malam.

Untuk menjaga puasa kita sempurna, ada baiknya melihat jadwal imsakiyah saat sahur maupun saat berbuka puasa.

Itulah hukum makan sahur setelah terbit fajar, semoga bermanfaat.***

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang