Simak! Mawas Diri Sebelum Memasuki Bulan Ramadhan, Nasihat Tokoh Muslim Ini Dapat Kamu Renungkan

JURNAL SOREANG - Menyambut Bulan Suci Ramadhan, tidak ada salahnya jika kita memulai dengan sikap mawas diri.

Jngan sampai fokus beribadah dan berbuat baik hanya terjadi ketika Bulan Ramadhan saja, namun harus selalu dilakukan.

Kita harus mampu memanfaatkan momentum dan mengupgrade diri kedalam versi yang lebih baik, di Bulan yang penuh rahmat dan keistimewaan ini.

Baca Juga: Ingin Kaya? Catat Ibadah Magnet Rezeki dari Guru Mbah Moen, Habib Salim Asyatiri, Hanya Butuh 15 Menit Saja

Berikut ini nasehat dari tokoh-tokoh muslim yang bisa direnungkan agar di Bulan Ramadan kita senantiasa meraih berkah, pahala dan ampunan.

1. "Untuk mendapatkan apa yang diinginkan, kau harus bersabar dengan apa yang kau benci." - Imam Ghazali

Saat berpuasa nanti kita tidak hanya akan menahan lapar dan haus saja, namun harus bisa menjaga emosi.

Jadi, kita akan diuji kesabarannya dengan hal yang dapat memancing kemarahan, ingat lah nasehat dati Imam Ghazali tersebut.

Baca Juga: MASYA ALLAH! Kata Syekh Ali Jaber, Ini Amalan Ringan di Bulan Ramadhan Tapi Berat saat Ditimbang

2. "Lisan orang yang berakal berada di belakang hatinya. Jika ia hendak berkata, ia berpikir.

Jika itu baik baginya maka ia berbicara, tapi jika tidak, ia diam.

Sedangkan hati orang bodoh berada di belakang lisannya, jika ia ingin bicara, ia bicara, tak peduli pembicaraannya itu bermanfaat atau madharat baginya,"- Hasan Al Bashri

Waktu berpuasa dipenuhi dengan pahala dan berkah, maka dengan mengingat nasehat Hasan Al Bashri tadi.

menahan diri dari pembicaraan yang tidak bermanfaat patut dilakukan agar lapar dan haus yang ditahan seharian tidak hilang pahalanya begitu saja.

Baca Juga: Jelang Bulan Suci Ramadhan, Simak 5 Kata Mutiara dari Tokoh Muslim yang Patut Dijadikan Tauladan

3. "Kurangilah kesenanganmu di dunia,agar berkurang kedukaanmu di akhirat."
- Imam Syafi'i

Salah satu hikmah dari berpuasa adalah menahan diri dari kesenangan-kesenangan yang bebas dilakukan pada bulan lain, seperti memakan atau minum apapun yang kita inginkan.

Menahan lapar dan haus itu membuat kita sama dengan orang lain yang kurang beruntung dalam situasi ekonomi, yang mungkin saja hanya makan satu kali dalam sehari.

Baca Juga: Lagi-Lagi Pejabat Pajak! Punya Harta Rp14 Miliar, Wahono Saputra Penuhi Panggilan KPK

Ketika kita bisa menahan hawa nafsu pada bulan Ramadan, kita akan meraih kemanangan pada Hari Raya Idul Fitri, hal ini seumpama dengan nasehat Imam Syafi'i diatas. ***