Baru Tahu Ternyata untuk Hilangkan Cemas dan Depresi Sangat Mudah dan Bisa Dilakukan Kapan Saja, Ini Caranya

6 November 2022, 12:20 WIB
Ilustrasi cemas. Baru Tahu Ternyata untuk Hilangkan Cemas dan Depresi Sangat Mudah dan Bisa Dilakukan Kapan Saja, Ini Caranya /Tangkap layar youtube Okaydok

JURNAL SOREANG- Dalam sebulan terakhir ini masyarakat sepertinya dibayangi dengan peringatan akan terjadinya resesi ekonomi dunia.

Kondisi ekonomi yang kurang  menentu apalagi sudah ada  kenaikan harga BBM sehingga masyarakat menjadi cemas lalu depresi.

Perkiraan akan  terjadinya resesi dunia termasuk menimpa Indonesia sehingga membuat warga  makin cemas.

Baca Juga: Harap-Harap Cemas! Indonesia Masih Menunggu Keputusan FIFA, Usai Ricuh Arema FC vs Persebaya?

Menanggapi kondisi ini, Dokter spesialis kesehatan jiwa, Erickson Arthur Siahaan mengatakan,  perawatan diri (self care) perlu dilakukan agar terhindar dari kecemasan dan depresi.

Salah satu obat mengurangi cemas dan depresi yakni  dengan mendengarkan musik yang menenangkan.

"Meskipun kita punya referensi jenis musik yang berbeda-beda, pilihlah jenis musik yang menenangkan dan membuat anda lebih bersemangat," katanya dilansir dari Antara.

Erickson menjelaskan musik sudah lama dikenal sebagai salah satu bentuk seni yang memiliki sifat menyembuhkan.

Baca Juga: Hati-hati! Proses Kanker Serviks Hingga Hubungan Intim Bikin Cemas, Ini Penjelasannya

Dengan mendengarkan musik yang tenang bisa meredakan kecemasan, memperbaiki suasana hati dan memperlambat detak jantung.

"Sebuah studi di Jerman menyatakan bahwa bernyanyi bersama dengan lagu yang riang, ternyata bisa meningkatkan Immunoglobin A untuk daya tahan tubuh," ucapnya.

Ia menambahkan dengan mendengarkan musik atau sesuatu yang membuat senang bisa membuat tubuh lebih rileks dan mengurangi kecemasan.

Selain itu, menulis jurnal atau catatan harian tentang apa yang sedang dirasakan dan melakukan relaksasi seperti mengatur pernapasan juga merupakan bentuk perawatan diri untuk menghindari kecemasan.

Baca Juga: Satu Pemain Inti Persib Cedera, Absen di Laga Kontra Arema FC? Luis Milla Cemas

Aktivis PDSKJI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia) ini mengatakan pandemi COVID-19 tidak hanya berdampak pada kondisi fisik, tapi juga berdampak pada kondisi psikologis.

Seperti perasaan takut, perubahan nafsu makan, sulit tidur, dan memburuknya masalah kesehatan.

Erickson mengakui tenaga kesehatan adalah kelompok yang paling berisiko mengalami dampak psikologis akibat paparan pandemi COVID-19.

Beberapa penyebabnya adalah tuntutan pekerjaan yang tinggi, stigmatisasi dan rasa takut menularkan virus.

Baca Juga: Bumil Rentan Dilanda Kecemasan, Berikut Tips Mengusir Rasa Cemas Saat Hamil

"Stres yang tidak dapat ditoleransi atau dikontrol dengan baik pada beberapa orang bisa menimbulkan trauma atau disebut PTSD (Post Traumatic Stress Disorder)," ucap Erickson.

Dokter lulusan psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) ini mengatakan ada beberapa cara untuk pulih dari trauma tersebut, salah satunya dengan mengakui dan menerima perasaan tidak nyaman dan meyakini hidup tidak harus baik-baik saja.

"Hal yang harus dilakukan adalah kita harus mengakui dan menerima perasaan yang tidak nyaman, bahwa kita tidak harus baik-baik saja, bisa merasa down (rendah), merasa nangis," ucap Erickson.

Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Perasaan Sedih dan Cemas Muncul Setelah Hubungan Intim Menurut Dokter Haekal Anshari

Ia juga menyarankan untuk meluangkan waktu beristirahat, bermain bersama keluarga atau kerabat dan belajar memahami diri sendiri, karena ada saatnya orang lain tidak bisa membantu.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler