JURNAL SOREANG - Seorang istri sudah sepatutnya melayani suami termasuk dalam hal hubungan intim dengan ikhlas.
Namun apa jadinya jika suami mengajak hubungan intim di saat waktu sholat telah tiba?
Seorang jamaah Ustadz Khalid Basalamah mempertanyakan apa yang harus dilakukan ketika suami mengajak istri hubungan intim bertepatan dengan waktu sholat.
Jemaah Ustadz Khalid Basalamah tersebut ragu jika menolak ajakan hubungan intim takut berdosa pada suami.
Namun jika ia mendahulukan hubungan intim ia takut dianggap sebagai hamba Allah yang lalai dalam sholat.
Menanggapi hal itu Ustadz Khalid Basalamah mengatakan seorang suami semestinya bisa sabar.
"Masa nunggu sampai selesai sholat aja gak bisa sabar? Mestinya sholat saja dulu" Pungkasnya.
Lebih lanjut Ustadz Khalid Basalamah memaparkan untuk menanggapi pertanyaan tersebut harus dilihat dari berbagai sisi.
"Kita belum tahu kondisinya gimana apakah dia ini seorang musafir atau mukim, kalau sedang musafir ya boleh saja sholatnya nanti, tapi kalau mukim ya harus segera sholat." Jelasnya.
Baca Juga: Identitas Hacker Bjorka Sudah Terlacak oleh Polisi dan BIN, Lantas Siapakah Sebenarnya Dirinya?
Kemudian Ustadz Khalid Basalamah juga mempertanyaan kondisi lain yang menyebabkan suami jemaah tersebut tidak sabar ingin segera berhubungan intim.
"Kalau suaminya itu bukan ahli sholat sedangkan istrinya rajin pengajian ya susah untuk mendahulukan sholat."
"Jika dalam hal ini suaminya masih awam mengenai sholat maka dia layani dan dia tidak termasuk lalai." Tambah Ustadz Khalid Basalamah.
Baca Juga: Liga Konferensi Eropa : Sports Mole Prediksi Silkeborg Takluk 1-3 Lawan West Ham United
Imam Syafii mengatakan sholat di awal waktu adalah afdhol, tapi bukan berarti orang kalau meninggalkan awal waktu karena alasan udzur tertentu kemudian dianggap lalai, karena masih ada jeda waktu dari dzuhur sampai ashar contohnya.
"Dalam masalah ini mudhorotnya besar, sehingga ya dia layani suaminya. Mungkin setelah berhubungan biologis dia bisa menyuruh suaminya untuk sholat."
" Banyak masalah yang bisa dirincikan dari kasus seperti ini, jadi mungkin jemaah yang bertanya lebih tahu tentang keadaannya ya."
Wallahualam Bissawab.***