JURNAL SOREANG – Pasangan suami istri atau pasutri tentu menjadikan hubungan intim sebagai rutinitas.
Tak hanya untuk mendapatkan keturunan, hubungan intim dilakukan juga untuk tujuan menjaga keharmonisan rumah tangga.
Selain itu, hubungan intim juga telah terbukti memiliki manfaat untuk kesehatan fisik dan juga mental.
Baca Juga: Ingin Suami Tetap Perkasa Diranjang? Sajikan 6 Makanan Ini untuk Membangkitkan Gairah Bercinta
Namun, pasutri memiliki kewajiban untuk mandi junub atau mandi wajib setelah melakukan hubungan intim.
Dalam hal tersebut, bagaimana jika pasutri melakukan mandi wajib atau junub menggunakan air hangat?
Apakah mandi wajib atau mandi junub dengan menggunakan air hangat tersebut diperbolehkan?
Dilansir Jurnal Soreang dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, Buya Yahya memberikan penjelasannya.
Menurut Buya Yahya, baik mandi wajib atau pun wudhu dengan air hangat itu boleh-boleh saja dilakukan.
Tidak ada masalah ketika pasutri menggunakan air hangat untu mandi junub setelah hubungan intim.
Baca Juga: Angga Yunanda Pamer Potret di IG, Pesona Bintang Mencuri Raden Saleh ini Bikin Warganet Meleleh
Pasalnya, air hangat yang digunakan tersebut masih tergolong sebagai air yang suci dan mensucikan.
Sebab api yang membakar panci untuk menghangatkan atau memanaskan air tidak akan merubahnya menjadi musta’mal.
Terkecuali air tersebut dimasukkan barang-barang lain seperti sayur dan lainnya yang dapat merubahnya.
Baca Juga: Biasakan 6 Langkah Ini Agar Gairah Bercinta Meningkat Saat Berhubungan Intim, Nomor 6 Menyehatkan
Selagi airnya tetap utuh dan tidak berubah, maka diperbolehkan digunakan untuk mandi wajib atau junub.
Apalagi jika pasutri berada di tempat yang dingin atau musim dingin yang membuatnya tidak kuat menggunakan air biasa.
Oleh karena itu, sah dan boleh pasutri setelah hubungan intim menggunakan air hangat untuk mandi wajib.
Hanya saja, jangan sampai menggunakan air panas yang dapat merusak badan atau kulit dan harusnya menunggunya hingga hangat.***