Umat Muslim Peringati Tahun Baru Islam 1 Muharam 1444 H, Begini Ternyata Sejarahnya Menurut Ustaz Adi Hidayat

30 Juli 2022, 13:50 WIB
Umat Muslim Peringati Tahun Baru Islam 1 Muharam 1444 H, Begini Ternyata Sejarahnya Menurut Ustaz Adi Hidayat /Layar YouTube /

JURNAL SOREANG – Tepat hari ini, umat muslim merayakan Tahun Baru Islam 1 Muharam 1443 H.

Secara kalender Masehi, Tahun Baru Islam 1 Muharam 1444 H ini bertepatan dengan tanggal 30 Juli 2022.

Namun, bagaimana sejarah terbentuknya kalender Hijriah yang kini digunakan oleh umat Islam?

Baca Juga: Tes IQ: Yakin Layak Jadi Si Super Teliti? Temukan Tikus Nakal yang Berkamuflase pada Gambar dalam 10 Detik!

Dikutip Jurnal Soreang pada buku “Umat Bertanya Ust. Adi Hidayat Menjawab”, yang ditulis langsung oleh Ustaz Adi Hidayat berikut penjelasan terkait sejarah kalender Hijriah.

Dirinya menuturkan mengenai awal mula terbentuknya kalender Hijriah di dalam buku yang ditulisnya itu.

Awal mula terbentuknya kalender Hijriah, sebagaimana penuturan Ustaz Adi Hidayat, bermula pada masa Khalifah Umar bin Khattab.

Baca Juga: 5 Tips Aman Hubungan Intim Saat Hamil, Pasutri Wajib Tahu

Pada masa itu, Umar didatangi oleh seorang utusan dan memerintahkannya suatu hal kepadanya.

Namun utusan tersebut kemudian bertanya kepada Khalifah Umar bin Khattab.

“Wahai Khalifah, telah datang kepada kami sebuah surat dari Anda, tertulis di dalamnya Bulan Syakban. Bulan Syakban yang mana ini?” ujar utusan tersebut.

Baca Juga: 10 Klub Eropa dengan Biaya Transfer Terbesar Musim Ini, Barcelona Paling Royal Padahal Utang Numpuk, Kok Bisa?

Utusan itu merasa kebingungan atas surat yang dikirimkan oleh Umar, karena di dalamnya hanya tertulis Bulan Syakban saja.

Atas kejadian itu, lalu Umar mengumpulka para sahabat dan mendiskusikan perihal kalender dalam agama Islam.

Dari perkumpulan yang dilakukan Umar dan para sahabat tersebut, maka muncullah berbagai usulan terkait penepatan awal mula tahun Hijriah.

Baca Juga: Pernah Viral! Berikut Resep Membuat Es Susu Semangka Super Simple dan Segar, Cuma Pake 6 Bahan? Yuk Cobain!

Usulan yang pertama, mengusulkan untuk memulainya pada tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Akan tetapi, usulan tersebut akhirnya mendapat penolakan. Karena hal itu sama seperti yang dilakukan para Nasrani ketika menentukan kalender Masehi dari tahun kelahiran Nabi Isa.

Hal tersebut ditakutkan, akan menimbulkan sikap yang mengkultuskan Nabi Muhammad SAW, sebagaimana yang terjadi pada umat Nasrani.

Baca Juga: CEPOT DAKWAH: 15 Kutipan Kata Mutiara Imam Syafi’i yang Sarat Makna dan Motivasi

Usulan kedua yaitu kalender Islam atau Hijriah dimulai pada tahun wafat Nabi Muhammad SAW.

Namun, usulan kedua ini juga mendapatkan penolakan. Karena dengan menetapkan sesuai tahun wafat Nabi, hal itu akan membuat umat Islam selalu bersedih sepanjang hidupnya.

Barulah usulan ketiga, yang mengusulkan awal mula hitungan tahun kalender Hijriah dimulai pada saat Nabi Muhammad SAW melakukan hijrah dari Mekah ke Madinah.

Baca Juga: Laga Seru Community Sheild Liverpool vs Manchester City, Perang Gengsi Striker Top Haaland vs Nunez

Usulan itu ada yang mengatakan muncul dari Ali bin Abi Thalib, juga ada yang mengatakan dari Abu Musa Al-Asy’ary.

Permulaan tahun yang dimulai berdasarkan tahun hijrahnya Nabi Muhammad inilah yang kemudian disetujui.

Hal itu dikarenakan, dengan begitu sejarah perjuangan Nabi Muhammad akan selalu diingat setiap tahun oleh umat Islam.***

Editor: Ilham Maulana

Sumber: Umat Bertanya Ust Adi Hidayat Menjawab

Tags

Terkini

Terpopuler