JURNAL SOREANG - Berbicara adalah bagian dari komunikasi yang tidak bisa dihilangkan dalam kehidupan kita.
Berbicara salah satu alat komunikasi untuk bisa menyampaikan pesan, namun ternyata berbicara bisa menimbulkan hal yang tidak diinginkan sehingga harus berhati-hati dalam berbicara.
Buya Arrazy Hasyim dalam video tausiyahnya menjelaskan nengenai diam lebih baik dibandingkan dengan berbicara yang berpotensi bisa haram.
Baca Juga: Hukum Mempercayai Black Magic, Begini Penjelasan dan Dampaknya Menurut Gus Baha
Menurut Buya Arrazy Hasyim bahwa berbicara akan menimbulkan sesuatu yang negatif apabila tidak bisa dibarengi dengan akal, sebaliknya bisa haram ketika dibarengi dengan nafsu.
Buya Arrazy Hasyim mengungkapkan dengan tegas bahwa seseorang yang diam akan banyak memiliki banyak keutamaan namun sebaliknya orang yang banyak berbicara bisa terperangkap ke dalam jurang kehinaan bahkan haram.
Diam kemungkinan perilaku yang beberapa orang kira remeh tetapi rupanya mempunyai faedah untuk dianya.
Karena manusia pada hakekatnya bisa nahas atau terserang bencana karena lisannya.
Lisan yang tidak dijaga maka memunculkan permasalahan tertentu untuk aktornya.
Karena itu diam adalah sikap ke hati-hatian supaya terbebas dari maksiat atau dosa ke Allah.
Baca Juga: Netizen Heboh Melihat Ada Properti yang sama dengan grup Kpop TXT di Teaser Foto Giselle Aespa
"Siapakah yang betul-betul yakin ke Allah dan hari akhir karena itu bicaralah dengan khoeron atau diam,"ungkapkan Buya Arrazy Hasyim seperti dikutip dari video yang ditonton di saluran YouTube Cafe Rumi Jakarta.
Buya Arrazy Hasyim menerangkan hadits di atas jika arti khoeron di sini yaitu sebuah kebaikan.
Maknanya saat ingin bicara harus sarat dengan penghitungan, meskipun berat perbincangan ialah satu yang betul tetapi langkah pengutaraan juga harus jadi perhatian.
Bukanlah hal hanya itu bahkan juga waktu meyampaikan pantas diakui janganlah sampai salah peristiwa yang nanti membuat musuh bicara tersinggung.
Buya Arrazy Hasyim menerangkan kenapa diam banyak kelebihan sebenarnya dibanding banyak bicara.
"Beberapa orang yang bicara, bicara dengan gairahnya hingga tutup qolbunya, berikut yang membuat bicara itu jadi makruh bahkan juga haram,"pungkasnya.***