Info Naik Haji 2022 : Fakta Unik di Mekah Arab Saudi, Cuaca Panas Tapi Tidak Gerah Dan Berkeringat

23 Juni 2022, 19:50 WIB
Ilustrasi haji /Pexels

JURNAL SOREANG - Bagi jemaah yang sedang melaksanakan ibadah naik haji, dokter kesehatan haji Indonesia menghimbau  agar sering minum guna mencegah dehidrasi.

Dalam pelaksanaan ibadah naik haji, diharapkan jemaah bisa menjaga kesehatannya.

Agar bisa mengikuti serangkaian ibadah naik haji dengan baik.

Tak lupa dokter Eva dari Tim Kesehatan Haji Indonesia menghimbau kepada jemaah yang sedang naik haji untuk sering minum agar tidak dehidrasi.

Baca Juga: Roy Shakti: Penipuan Mengatasnamakan Bank Memakai Iklan Bersponsor, Jangan Pernah Kasihkan OTP

Cuaca panas di Tanah Suci Mekah, harus diantisipasi jemaah haji untuk tetap menjaga kesehatan dan kebugaran dengan mengkonsumsi minuman air putih atau bening.

Hal ini disampaikan Tim Dokter Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, dr Eva Delsi, Sp. Em yang mengingatkan para jemaah haji untuk menjaga kondisi tubuh agar jangan sampai dehidrasi karena cuaca panas.

Di Mekah kata Eva, meski panas dan terik namun tidak ada penanda seperti berkeringat atau gerah.

Hal inilah yang kadang membuat jamaah haji mengabaikan kesehatan tubuhnya sehingga mengakibatkan dehidrasi.

Baca Juga: Menyesal! Pemain Judi Slot Online: Menang 4 Juta diawal, Hingga Saat Sudah Rugi 9 Juta, Tapi Susah Berhenti

"Cuaca di sini memang panas banget dan tidak mengeluarkan keringat, beda dengan di Indonesia, kita bisa merasa gerah. Di sini kita merasa baik-baik aja karena tidak ada penanda, kalau di Indonesia kan ada penanda, contohnya berkeringat," kata Eva Delsi dikutip dari laman Sehatnegeriku.

Dehidrasi dan kondisi melepuh pada telapak kaki karena tidak mengenakan alas kaki jadi salah satu penyebab jemaah asal Indonesia tidak bisa menunaikan ibadah.

Kondisi dehidrasi pada tubuh, kata Eva, tidak hanya berpengaruh pada kondisi kulit atau bibir yang kering dan pecah pecah, melainkan dapat mengarah pada kondisi yang lebih gawat, terutama di tengah cuaca yang panas dengan kelembapan yang rendah.

Baca Juga: Jadi Rebutan! Statistik Kylian Mbappe di Piala Dunia, Pantesan Real Madrid Ngebet Banget

“Kalau kita dehirasi yang terganggu semua sel tubuh, akibatnya mulai dari yang teringan seperti rasa mual, kulit terasa kering, sampai dengan bergejala berat seperti delirium (berperilaku seperti orang bingung) sampai dengan terjadinya heat stroke yang ditandai gangguan kesadaran atau pingsan. Itu yang kita mau hindari,” jelasnya.

Eva mengingatkan para eemaah untuk rutin minum air, meskipun tidak merasa haus, makan tepat pada waktunya, dan gunakan Alat pelindung diri seperti masker, alas kaki, payung, semprotan muka, dan sebagainya.

Meskipun sering minum, Eva mengatakan, dengan cuaca dan kelembapan di Tanah Suci, tidak akan membuat jemaah sering buang air kecil. Sehingga jemaah diminta untuk rutin minum air dan jangan tunggu haus.

“Meskipun di malam hari jangan lupa minum. Sebelum tawaf minum, setelah selesai tawaf, sebelum sa’i, setelah sa’i, jangan lupa minum,” saran Eva.***

Editor: Desi Nurhayati

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler