Asal Usul Tradisi Beli Baju Lebaran Idul Fitri di Indonesia, Jejak Sejarah dan Hukumnya Menurut Ajaran Islam

30 April 2022, 16:31 WIB
Asal Usul Tradisi Beli Baju Lebaran Idul Fitri di Indonesia dan Hukumnya Menurut Ajaran Islam./Tangkap Layar YouTube ripple xrp /

JURNAL SOREANG - Tradisi memakai baju baru Lebaran Idul Fitri sudah dilakukan di jaman dulu sebelum kita dan juga ada sejarahnya.

Belanja baju baru jadi salah satu tradisi jelang Lebaran Idul Fitri yang lekat dengan masyarakat Indonesia.

Lantas sejak kapan tradisi ini muncul di Indonesia dan bagaimana hukumnya menurut ajaran islam, simak ulasannya berikut ini.

Baca Juga: Lord Ibra! Meski Swedia Tak Lolos Piala Dunia 2022, tapi Ibrahimovic Ingin Bela Negaranya Selama Mungkin

Jelak tradisi membeli pakaian baru jelang Lebaran Idul Fitri dan memakainya sewaktu Lebaran ini sudah cukup lama ada di Indonesia.

Snouck Hurgronje, Penasihat Urusan Pribumi untuk Pemerintah Kolonial, mencatat kebiasaan ini pada awal abad ke-20.

“Di mana-mana perayaan pesta ini disertai hidangan makan khusus, saling bertandang yang dilakukan oleh kaum kerabat dan kenalan, pembelian pakaian baru, serta berbagai bentuk hiburan yang menggembirakan,” tulis Snouck dalam suratnya yang termuat dalam Nasihat-Nasihat Snouck Hurgronje Semasa Kepegawaiannya kepada Pemerintah Hindia Belanda 18891936 Jilid IV.

Baca Juga: Kakang Rudianto Batal Ukir Sejarah untuk Persib, Gagal Dampingi 3 Rekannya di Skuad Final Timnas di SEA Games

Selain itu, dalam buku “Islam di Hindia Belanda”, Snouck juga menyatakan kebiasaan bertamu pada Idul Fitri dengan mengenakan pakaian serba baru mengingatkan pada perayaan tahun baru Eropa.

Tradisi baju baru saat Lebaran Idul Fitri juga tertulis dalam buku Sejarah Nasional Indonesia karya Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto.

Dalam buku tersebut dijelaskan, tradisi ini sudah dimulai tahun 1596 di masa Kesultanan Banten.

Menjelang Lebaran Idul Fitri, mayoritas penduduk Muslim di bawah Kerajaan Banten sibuk menyiapkan baju baru.

Baca Juga: Prediksi Pemain Kunci Antar Lini Timnas Spanyol di Piala Dunia 2022, Grup Neraka Jadi Ujian yang Terlalu Dini

Namun, saat itu hanya kalangan kerajaan yang bisa membeli baju bagus untuk Lebaran Idul Fitri, sedangkan mayoritas warga masih menjahit baju sendiri.

Tradisi serupa juga ditemui di kerajaan Mataram baru, Yogyakarta. Masyarakat di Yogyakarta berbondong-bondong mencari baju baru, baik membeli atau menjahit sendiri.

Hingga kini, membeli baju baru pun masih dilakukan banyak masyarakat Indonesia jelang Lebaran Idul Fitri.

Sementara, menurut ajaran islam untuk merayakan Lebaran Idul Fitri sebenarnya tidak harus membeli baju baru.

Baca Juga: Kekuatan Portugal di Piala Dunia 2022 Qatar, Begini Komentar Michael Owen terhadap Kehebatan Cristiano Ronaldo

Namun disunnahkan untuk mandi sebelum berangkat ke tempat sholat. Dalilnya adalah hadits nabi Muhammad SAW berikut:

“Dari Ibnu Abbas ra berkata bahwa Rasulullah SAW mandi pada hari Idul Fitri dan Idul Adha,” (HR. Ibnu Hibban).

Disunnahkan juga mengenakan pakaian yang terbaik pada hari Lebaran Idul Fitri, khususnya pakaian sholat, baik peci, baju koko atau gamis, sarung, celana, dan juga mukena.

“Dari Jabir ra bahwa Nabi SAW memiliki jubah yang dikenakannya pada saat dua hari raya dan hari Jum'at,” (HR. Al-Baihaqi).

Imam As-Syafi'i meriwayatkan sebuah hadits lainnya: “Bahwa nabi Muhammad SAW pada setiap lebaran selalu memakai pakaian hibarah,” (HR. As-Syafi'i).***

Editor: Handri

Sumber: Youtube

Tags

Terkini

Terpopuler