Tidak Hanya untuk Fisik, Inilah Manfaat Puasa Ramadhan untuk Psikologis, No 2 yang Dibutuhkan Saat Krisis

20 April 2022, 13:00 WIB
Caption foto:Tidak hanya untuk fisik, inilah manfaat puasa ramadhan untuk psikologis/Pixabay /

JURNAL SOREANG - Puasa Ramadan penuh manfaat menyebabkan banyak perubahan fisiologis, biokimiawi, metabolisme, dan spiritual dalam tubuh.

Studi berjudul Physiological changes during fasting in Ramadan menunjukkan beberapa manfaat dari puasa.

Saat berpuasa, jumlah sel darah merah dan sel darah putih meningkat dan kolesterol menurun.

Selain itu, puasa juga memiliki manfaat pada psikologis atau kesehatan jiwa.

Baca Juga: Catat! 3 Hal yang Harus Diperhatikan Lansia Saat Sahur dan Berbuka Puasa, Apa Saja?

Dikutip Jurnal Soreang dari laman resmi Hallo Sehat, berikut ini adalah manfaat puasa ramadhan untuk psikologis.

1. Puasa menjaga suasana hati

Salah satu manfaat puasa pada psikologis adalah membantu meningkatkan suasana hati (mood) yang positif.

Pada minggu awal puasa Ramadan, tubuh mulai beradaptasi dengan rasa lapar yang melepaskan sejumlah besar katekolamin yang membuat perasaan menjadi lebih baik.

Baca Juga: Apakah Berbohong atau Berdusta bisa Membatalkan Puasa Bulan Ramadhan? Berikut Penjelasanya

Katekolamin adalah sekelompok hormon untuk menanggapi perasaan stres, termasuk hormon adrenalin, norepinefrin, dan dopamin.

Studi berjudul Effect of Ramadan Fasting on Endorphin and Endocannabinoid level in Serum juga memberikan penjelasan beberapa hormon yang kemungkinan diproduksi tubuh saat puasa.

Jurnal tersebut menyebut puasa mampu meningkatkan opioid endogen dan hormon endorfin.

Baca Juga: Resep Dimsum Ayam, Cocok Untuk Menu Berbuka Puasa Dijamin Halal, Enak dan Mudah!

Keduanya adalah hormon yang mampu menimbulkan perasaan bahagia dan dapat menekan efek negatif stres, menjadikannya lebih tenang serta lebih santai.

2. Puasa meningkatkan ketahanan terhadap stres

Dalam buku berjudul The Fast Diet, Michael Mosley mengatakan puasa dapat menyebabkan pelepasan produksi protein ke otak yang dinamakan BDNF (Brain-derived neurotrophic factor).

Protein otak yang dilepaskan ini memiliki efek yang mirip dengan efek obat-obatan antidepresan sehingga tingkat kecemasan, stres, dan depresi ringan bisa menurun.

Baca Juga: Doa Hari ke 18 Puasa Ramadhan 1443 H Pada Rabu Ini dalam Bahasa Arab, Latin dan Artinya

“Ini (puasa) telah terbukti melindungi sel-sel otak dan dapat mengurangi depresi dan kecemasan,” kata Mosley seperti dikutip dari Al Jazeera.

Ia menekankan puasa yang dimaksud dalam penjelasannya tersebut adalah bentuk puasa ‘time-restricted eating’, yakni puasa yang hanya makan dalam waktu tertentu seperti puasa Ramadan.

3. Puasa meningkatkan kualitas tidur

Manfaat rutin puasa dapat membantu kondisi tubuh bisa tetap seimbang untuk tidur yang berdampak baik bagi psikologis seseorang.

Baca Juga: Masya Allah! Manfaat Memperbanyak Istighfar di Bulan Ramadhan, Salah Satunya Melancarkan Rezeki

Penelitian menunjukkan pembatasan makan pada jeda 8 – 12 jam dapat membantu mempertahankan berat badan yang sehat.

Selain itu, pembatasan makan juga dapat menghindari gula darah tinggi.

Batas waktu makan yang ditentukan saat berpuasa juga dapat memperkuat siklus jam biologis (sirkadian) seseorang atau biasa dikenal dengan waktu tubuh harus tidur.

Psikolog Michael J Breus Ph.D. dalam Psychology Today menjelaskan ketika jam biologis itu diperkuat dan tersinkronisasi maka akan berpengaruh dominan pada kemudahan dan kualitas tidur seseorang.

Baca Juga: Tidak Banyak yang Tahu Ternyata ini Sederet Manfaat Timun Suri Cook untuk Dijadikan Menu Berbuka Puasa

Kombinasi konsistensi dan kualitas tidur dapat membuat tubuh merasa lebih segar dan melindungi kesehatan seseorang seiring bertambahnya usia juga dari waktu ke waktu.

Demikianlah manfaat puasa ramadhan untuk psikologis. Semoga bermanfaat ya!***

Editor: Sarnapi

Sumber: Hallo Sehat

Tags

Terkini

Terpopuler