MUTIARA HIKMAH, Upaya Mengoreksi Batin Melalui Ujian Hidup

21 Februari 2022, 16:39 WIB
Banjir bandang menerjang wilayah Bandung Jabar. MUTIARA HIKMAH, Upaya Mengoreksi Batin Melalui Ujian Hidup /PMJ News/ /

JURNAL SOREANG- MUTIARA HIKMAH ini semoga bisa menjadi perenungan diri  atau muhasabah sebagai upaya berkaca terhadap amalan dan  memperbaikinya pada hari ini dan selanjutnya.

Adakalanya musibah merupakan sebuah ujian dari Allah Azza wa Jalla dan adakalanya pula musibah tersebut merupakan teguran atau bahkan laknat/adzab dari Allah.

Musibah bisa menjadi peluang mengoreksi batin. Boleh jadi musibah itu bersumber dari diri kita sendiri. Kita sendiri yang mengundang musibah.

Baca Juga: MUTIARA HIKMAH, Jadilah Pemaaf untuk Kelompok yang Dianggap Lemah Ini

Misalnya dosa-dosa menutup kita dari kasih sayang Allah SWT. Termasuk semua kesalahan dan kekhilafan yang kita perbuat baik terhadap Allah SWT maupun terhadap sesama manusia.

Ibtila’ adalah ujian yang secara bahasa berarti ikhtibar (penyelidikan) dan imtihan (percobaan), baik berupa kesulitan maupun kesenangan, kebaikan maupun keburukan...
Saudaraku,

Allah memberikan ujian kepada manusia dengan tujuan menguji siapa hamba-Nya yang bersyukur atas ujian nikmat yang diperoleh dan siapa yang bersabar atas kesulitan yang menimpanya, agar diketahui siapa di antara hamba-Nya yang paling baik amalnya ibadahnya.

Baca Juga: MUTIARA HIKMAH, Ayo Sedekah di Hari Jumat, Ini Kelebihannya

Allah Azza wa Jalla berfirman,
“Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.”
(QS. Al-Anbiya: 35)

Ibnu Katsir mengatakan makna “Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya)”, artinya terkadang Allah Azza wa Jalla menguji dengan berbagai musibah dan terkadang dengan berbagai kenikmatan, agar Allah mengetahui orang-orang yang bersyukur dari orang-orang yang kufur.

Selain itu, mengetahui orang-orang yang bersabar dari orang-orang yang berputus asa.

Sebagaimana perkataan Ali bin Thalhah dari Ibnu Abbas yang artinya: “Dan Kami menguji kalian”, dia mengatakan Kami menguji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai fitnah (cobaan).

Baca Juga: Mutiara Hikmah, Apa Susahnya Menjadi Manusia Pemaaf

Ujian dengan kesulitan dan kelapangan, kesehatan dan rasa sakit, kekayaan dan kemiskinan, halal dan haram, ketaatan dan kemaksiatan, petunjuk dan kesesatan." sedangkan firman-Nya yang berarti “dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan”, adalah Kami akan memberikan ganjaran (balasan) atas amal kamu.
(Tafsir Al Qur’an Al Azhim juz V hlm. 342)

Ujian yang diberikan oleh Allah Azza wa Jalla disesuaikan dengan kadar dan kualitas keimanan seseorang serta sebagai sarana untuk menambahkan pahala bagi orang-orang yang bersabar.

Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari disebutkan bahwa orang yang paling berat ujiannya adalah para nabi...
Seseorang terkadang sanggup bertahan di dalam keimanan saat mendapatkan kesulitan, akan tetapi justru hilang imannya tatkala mendapatkan kesenangan. 

Baca Juga: MUTIARA HIKMAH, Kunci Terhindar dari Beban Kehidupan

Bentuk ujian apapun yang Allah Azza wa Jalla berikan pada kita, kita sepatutnya senantiasa bersyukur dan bersabar.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler