Larangan Bagi Orang Beriman Memliki Prasangka Buruk dan Menyebarkan Aib Orang

19 Januari 2022, 13:22 WIB
Ilustrasi Larangan Bagi Orang Beriman Memliki Prasangka Buruk dan Menyebarkan Aib Orang /

JURNAL SOREANG - “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain…””(Al-Hujurat 49: 12)

Tidak ada manusia yang sempurna dalam segala hal, selalu saja ada kekurangan. Boleh jadi ada yang indah dalam rupa, tapi ada kekurangan dalam gaya bicara.

Bagus dalam penguasaan ilmu, tapi tidak mampu menguasai emosi dan mudah tersinngung, kuat di satu sisi, tapi lemah di sudut yang lain.

Baca Juga: Mutiara Hikmah: Anak Seorang Pencuri Buah dan Pemungut Apel di Sungai yang Takut ke Neraka, Ini kisahnya

Ada sebuah pepatah Islam mengatakan “Siapa yang membuka aib orang lain, sama dengan memakan bangkai”. Allah SWT berfirman:

“…Adakah seorang di antara kamu yang suka ‘memakan daging’ saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya…” (Al-Hujurat 49: 12)

Alangkah baiknya dari pada membicarakan aib atau privasi orang lain lebih baik kita memperbaiki diri kita sendiri karena ada sebuah hadis yang berbunyi:

Baca Juga: Kekayaan Sisca Kohl Rp900 Triliun? Berikut 4 Fakta Crazy Rich TikTok yang Sering Pamer Kemewahan

“Seorang mukmin adalah cermin bagi mukmin lainnya. Apabila melihat aib padanya, dia segera memperbaikinya.”(HR. Bukhari)

“Dan barangsiapa yang menutupi (aib) seorang muslim sewaktu di dunia, maka Allah akan menutup (aibnya) di dunia dan akhirat.” (HR. At Tirmidzi)

Karena jika kita membicarakan aib pastinya hal tersebut sudah menjadi suatu kebiasaan antara satu orang dengan orang yang lainnya saling membicarakan aib orang lain.

Baca Juga: Sungguh Mulia! 3 Prajurit Muslim Ini Utamakan Nyawa Orang Lain Daripada Dirinya Sendiri, Dalam Perang Uhud

Apakah ini dibolehkan atau apakah ini hal yang wajar di dalam Islam. Berikut kisah inspirasi seorang raja yang mendapati surat yang menjelek-jelekan sahabnya yang baik.

Tersebutlah seseorang yang sangat iri kepada teman dekat sang raja. Rasa iri itu lama-kelamaan menjadi dengki. Ia pun berusaha menyelidiki kekurangan si Teman Dekat Raja.

Hampir setiap hari si Iri ini mengikutinya. la juga banyak bertanya kepada teman-teman dan kerabat dari si Teman Dekat Raja untuk mencari informasi kejelekan dan kekurangannya.

Baca Juga: Sungguh Mulia! 3 Prajurit Muslim Ini Utamakan Nyawa Orang Lain Daripada Dirinya Sendiri, Dalam Perang Uhud

Setelah beberapa lama, akhirnya si Iri berhasil mengetahui aib si Teman Dekat Raja. Si Iri pun segera mengirim surat kepada Raja untuk menceritakan aib tersebut.

Ia berharap Raja jadi membenci temannya itu. Dengan begitu, si Iri merasa bisa menjadi lebih bahagia. Raja menerima surat tersebut, lalu membacanya. Ia heran kenapa isi surat itu penuh dengan cerita buruk.

la pun mengambil kesimpulan bahwa penulis surat tersebut merupakan orang yang dengki. Tentu saja sang Raja tidak mau percaya begitu saja, dengan apa yang disampaikan oleh si Iri melalui surat itu.

Baca Juga: Cantik dan Menawan! Simak Profil dan Biodata Putri Tanjung, yang Pernah Mengalami Kerugian Rp 800 Juta

Raja lantas menuliskan surat balasan. "Wahai si Iri, kamu tidak perlu menceritakan hal-hal buruk tentang temanku kepadaku, sebab bisa menjadi fitnah.

Keuntungan apa yang kau harapkan dengan menceritakan rahasia dan aib temanku? Percayalah, kerugian yang kau dapat jauh lebih besar daripada keuntungannya.

Aku tidak mau menanggapi berita tentang keburukan seseorang yang disampaikan oleh orang yang dengki sepertimu. Hilangkanlah sifat tercelamu itu, lalu bertobatlah kepada Allah SWT."

Baca Juga: Keajaiban Sedekah dengan Buah Delima Dibalas 10X Lipat! Hikmah Dibalik Kisah Sahabat Ali bin Abi Thalib

“… Dan bertakwalah kepada Allah SWT. Sesungguhnya Allah SWT Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.”(Al-Hujurat 49: 12)

Sekali lagi Janganlah mencari-cari aib seseorang, lalu menceritakannya kepada orang lain. Tidak ada untungnya kita melakukan perbuatan yang tidak terpuji itu.***

Editor: Handri

Sumber: berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler