JURNAL SOREANG –Setiap orang yang ingin membeli air dalam kemasan ke kios (warung) terdekat, kebanyakan menyebutnya dengan nama Aqua. Selain Aqua, nama-nama merek seperti Indomie ataupun Blue Band (yang seharusnya margarin) sudah seperti menempel pada otak masyarakat Indonesia.
Padahal merek air mineral di Indonesia bisa dibilang sangat banyak dan bervariasi, tetapi justru kebanyakan orang masih menyebut Aqua, bukan air mineral. Sama halnya dengan Indomie, Blue Band atau bahkan odol yang seharusnya pasta gigi.
Ternyata hal tersebut memiliki penjelasan ilmiahnya. Dilansir Jurnal Soreang dari akun Instagram @creatifastudio, hal itu dinamakan dengan brand awareness (kepekaan terhadap merek).
Baca Juga: Puluhan Warga Reaktif Antigen, Desa Sugihmukti Gerak Cepat Terapkan PPKM Mikro
Brand awareness adalah kemampuan konsumen, untuk langsung mengenali dan mengingat suatu merek hanya dengan melihat. Sesuatu yang dilihat oleh konsumen tersebut bisa warna, logo, foto dan sebagainya, yang menggambarkan identitas suatu merek.
Dalam dunia marketing, juga ada yang namanya Top of Mind Awareness. Artinya, mind awareness ini mengacu pada merek atau produk tertentu yang akan muncul dalam benak konsumen pertama kali, saat memikirkan sebuah produk, industri atau sebuah kategori.
Bisa dibilang, merek-merek seperti Aqua, Indomie dan Blue Band telah mencapai top of mind awareness. Jika sebuah brand ingin mencapai top of mind awareness ini, ada 3 tahapan atau tingkatan yang harus ditempuh:
1. Brand Recognition (Pengenalan Merek)
Kemampuan konsumen dalam mengenali suatu produk ketika mereka melihat produk tersebut merupakan pengertian dari brand recognition (pengenalan merek). Tingkatan ini masih dalam tahapan pengenalan, dari segi produk dan visual.
2. Brand Recall (Konsumen Mulai Mengingat Nama Merek)
Pada tingkatan ini, konsumen sedikit demi sedikit mulai mengingat nama dan visual dari suatu merek.
3. Top of Mind Awareness (Merek Sudah Diingat Oleh Konsumen)
Pada tingkatan mind awareness ini, konsumen tidak hanya hafal dengan nama dari suatu merek, namun lebih sering memanggil atau menyebut merek tersebut daripada produk dan barang itu sendiri.
Semakin sebuah merek dikenali konsumen, maka keberlangsungan bisnis dari merek tersebut akan semakin baik. Saat sebuah merek telah berhasil masuk ke dalam benak seseorang dibandingkan merek lainnya, maka merek tersebut memperkecil daya saing yang ada.
Tentunya, bukanlah hal mudah bagi Aqua, Indomie dan Blue Band untuk mencapai tahapan Top of Mind Awareness ini. Mereka harus mempertahankan kualitas, serta brand image dimata masyarakat dalam waktu yang sangat lama.***