Begini Penjelasan tentang Allah SWT Sebut Dirinya ‘Kami’ dalam Al Quran

24 Mei 2021, 18:26 WIB
lustrasi Al Quran. /Pixabay/Pexels /

JURNAL SOREANG – Kalau Allah SWT itu Esa dan mutlak tunggal, lalu kenapa dalam Al Quran terkadang Allah menyebut dirinya dengan sebutan kata ‘Kami’? Bukan dengan kata Aku?

Perlu dipahami sebelumnya, bahwa Al Quran merupakan kitab suci yang ditulis menggunakan bahasa Arab.

Sehingga untuk mengukur kebahasaan Al Quran, harus merujuk kepada ilmu tata bahasa Arab itu sendiri.

Baca Juga: 5 Karakter Seseorang Berdasarkan Bentuk Bibir, Manakah yang Terbaik?

Dilansir Jurnal Soreang dari kanal Youtube Rabbanians ID, tidak bisa untuk mengukur kebahasaan Al Quran yang notabenenya menggunakan bahasa Arab, dengan tata bahasa Indonesia. Pasti tidak akan nyambung.

Misalnya, kata hujan dalam Al Quran memiliki dua kosakata. Yakni Matorun dan Goitsun. Kedua kata ini memiliki spesifikasi yang berbeda.

Kata Goitsun memiliki makna hujan yang memberikan keberkahan. Sedangkan kata Matorun dalam Al Quran, maka hujan yang dimaksud adalah hujan yang mengandung azab.

Ketidakmampuan bahasa Indonesia, untuk menerjemahkan kosakata Arab inilah, yang menyebabkan dalam beberapa terjemahan ayat-ayat Al Quran mengandung kata tambahan atau dalam tanda kurung.

Baca Juga: Hal Besar Ini Akan Terjadi Jika Anda Rutin Mengonsumsi 2 Butir Telur Rebus Saat Sarapan

Kata-kata dalam kurung dalam terjemahan Al Quran, berfungsi sebagai penjelas dari makna lanjutan. Supaya kita yang membacanya, tidak salah memahami ayat terkait.

Sejatinya, suatu terjemahan tidak mampu untuk mengalihbahasakan Al Quran secara sempurna. Disebabkan kurangnya padanan kosa kata bahasa Indonesia terhadap bahasa Arab.

Kembali lagi ke topik awal, sebenarnya sudah banyak ulasan mengenai alasan Allah SWT menyebut dirinya ‘Kami’ dalam Al Quran.

Ada banyak ayat yang menyebut pribadi Allah SWT sebagai kata Kami dengan berbagai bentuk, seolah-olah Allah itu banyak.

Baca Juga: 7 Karakter Seseorang Berdasarkan Bentuk Hidung, Ternyata Ini yang Paling Menarik

Para ulama menjelaskan, penggunaan kata Kami untuk merujuk pribadi Allah ini, disebut dengan istilah Jamak Li-Ta’dzim. Secara umum dikenal juga dengan istilah plural majerstik.

Sebutan Kami tersebut, berfungsi untuk menegaskan keagungan dan kemahakuasaan Tuhan.

Tak hanya dalam Al Quran, penyebutan kata ‘Kami’ juga ditemukan dalam budaya Barat. Konsep tersebut dikenal dengan nama ’Royal We’ atau Pluralis Majestatis.

Baca Juga: 5 Alasan Tidak Ada Orang yang Menjadikan Zebra Sebagai Hewan Peliharaan

Konsep ‘Royal We’ di Barat, biasanya digunakan oleh orang yang memiliki jabatan tinggi seperti Raja atau jenis penguasa lain.

Jadi, ketika Allah SWT menyebut dirinya ‘Kami’, bukan berarti ia memiliki pribadi yang lebih dari satu. Melainkan hanya untuk menegaskan keagungan yang dimiliki oleh dirinya.***

Editor: Sam

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler