Khazanah Ramadhan: Syekh Nawawi Al Bantani, Ulama Asal Banten yang Hidup Sederhana Namun Dikenang Dunia

23 April 2021, 13:32 WIB
ziarah ke makam Syekh Nawawi Al Bantani di Ma'la Mekkah /

JURNAL SOREANG - Nama ulama asal Banten, Syekh Nawawi Al Bantani terukir dengan tinta emas. Karya-karyanya dalam ilmu keIslaman telah banyak menginspirasi kaum muslim dari generasi ke generasi.

Tak hanya di Indonesia, nama Syekh Nawawi Al-Bantani telah dikenal dunia karena pengaruh karya-karyanya dalam ilmu kalam/tauhid, tasawuf, fikih, hadist, sejarah hingga Bahasa,

Sederet gelar kehormatan pun disematkan kepada Syekh Nawawi Al-Bantani, antara lain Sayyid Ulama al-Hijaz, a;-Faqih, al-Syeikh, dan al-Mutjahid.

Baca Juga: Minta Arya Saloka Nikahi Amanda Manopo dan Ceraikan Putri Anne, Penggemar Ikatan Cinta Dihujat Warganet

Hingga saat ini, karya Syekh Nawawi Al-Bantani selalu menjadi referensi ilmu di berbagai pondok pesantren, hingga perguruan tinggi.

Dikenal sebagai ulama paling produktif, Syekh Nawawi Al-Bantani hidup penuh kesederhanaan dengan sikap tawadhu atau Rendah hati.

Sebelum hijrah ke Mekkah, semasa kecilnya Syekh Nawawi Al-Bantani menuntut ilmu kepada sang ayah, Kiai Umar.

Baca Juga: Jelang Idul Fitri! Antisipasi Kenaikan dan Ketersedian Kepokmas Selama Ramadhan, Disperindag Buka Pasar Murah

Ketika menginjak usia 15 tahun, Syekh Nawawi Al-Bantan hijrah ke Mekkah. Kala itu, ia dibimbing langsung oleh ulama-ulama besar seperti Syekh Abdul Ghani Bima, Syekh Ahmad Zayd, Ayyid Abdullah, Ahmad Zayni Dahlan, dan masih banyak lagi.

Berkat bimbingan ulama tersebut, Syekh Nawawi Al-Bantani menjadi ulama paling produktif dengan sederet karya yang telah diakui oleh dunia.

Karya Syekh Nawawi Al-Bantani yang paling terkenal adalah Kitab Marah Labid, serta 40 kitab berbahasa arab lainya yang ia tulis sendiri.

Baca Juga: Ruben Onsu dan Sarwendah Menangis Minta Betrand Peto Prioritaskan Orang Tua Kandungnya

Hingga saat ini, sebanyak 22 kitab karya Syekh Nawawi Al-Bantani masih dugunakan sebagai referensi dan literasi wajib di banyak Pondok Pesantren. Bahkan 11 diantaranya masuk ke dalam 100 kitab yang paling banyak digunakan sebagai referensi keilmuan.

Nama besar tak mebuat Syekh Nawawi Al-Bantani merasa tinggi. Hidupnya selalu dijalani penuh kesederhanaan dan tawadhu.

Bahkan, seorang orientalis asal Benlanda bernama Snouck Hurgronje, mengaku kagum dengan kesederhanaan hidup Syekh Nawawi Al-Bantani.

Baca Juga: Sastrawan Radhar Panca Dahana Tutup Usia, Begini Kata Olivia Zalianty dan Karya-Karyanya Sepanjang Masa

Snouck Hurgronje kala itu sempat tinggal di seberang rumah Syekh Nawawi Al-Bantani, di Suq al-Lail, Syr’ib, Mekkah. Tak jauh dari kompleks Masjidil Haram.

Mengutip dari artikel serangnews.com “Syekh Nawawi Al-Bantani, Guru dan Karya ‘Kitab’ Bidang Tauhid, Fiqih, Tasawuf, Bahasa, Hadist dan Sejarah”.

Snouck Hurgronje dibuat takjub dengan pengakuan Syekh Nawawi Al-Bantani. “Bahwa ia hanyalah debu di kaki para penuntut ilmu,” kata Snouck dalam laporan yang diterbitkan Late E.J. Brill, Leyden pada 2006. Dikutip dari karya Prof. HMA Tihami dan Mufti Ali ‘Propspografi Syekh Nawawi Al-Bantani (1813-189).

Baca Juga: Natalie Holscher Hamil di Tengah Isu Cerai, Sule: Do'akan Saja yang Terbaik

Bagi Snouck, Syekh Nawawi Al-Bantani adalah ulama besar yang fasih dan memiliki kedalaman pengetahuan.

Bahka Snouck menggambarkan sosok Syekh Nawawi Al-Bantani dalam sebuah peribahasa ‘bila Berjalan, bumi yang dipijak Nawawi layaknya buku raksasa yang sedang ia baca’.

Dalam kehidupan sehara-harinya, Syekh Nawawi Al-Bantani menghabiskan waktu berjam-jam dengan menulis, meski hanya dtemani lampu teplok yang sinarnya redup.

Disclaimer: artikel ini sudah pernah tayang di serangnews.pikiran-rakyat.com dengan judul “Syekh Nawawi Al-Bantani, Guru dan Karya ‘Kitab’ Bidang Tauhid, Fiqih, Tasawuf, Bahasa, Hadist dan Sejarah” (Ken Supriono/Serang News).***

Editor: Handri

Sumber: Serang News

Tags

Terkini

Terpopuler