Sastrawan Radhar Panca Dahana Tutup Usia, Begini Kata Olivia Zalianty dan Karya-Karyanya Sepanjang Masa

23 April 2021, 11:06 WIB
Radhar Panca Dahana. /Jurnal Medan

JURNAL SOREANG - Dunia sastra dan kebudayaan Indonesia dilanda duka. Radhar Panca Dahana menghembuskan nafas terakhirnya dalam usia 56 tahun pada Kamis 22 April 2021 malam pukul 20.00 WIB di UGD RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

Banyak pihak merasa kehilangan atas kepergian sastrawan dan budayawan itu. Diantaranya ialah Olivia Zalianty lewat unggahan di akun Instagram pribadinya, Olivia mengunggah momen ketika jenazah Radhar masuk ke dalam mobil ambulan.

"Innalilahiwainailaihorojiun..Selamat jalan..,, selamat jalan sahabat dan guruku mas Radhar Panca Dahana... semoga kita terus bisa melanjutkan semangat dan spiritnya dalam memperjuangkan kebudayaan," tuturnya dalam Instagram Stories Olivia.

Baca Juga: Natalie Holscher Hamil di Tengah Isu Cerai, Sule: Do'akan Saja yang Terbaik

"Innalilahiwainailaihorojiun..Selamat jalan..,, sahabat dan pejuang ku... engkau telah merdeka... semoga engkau mencapai alam abadi mu.. allahumaghfirlahu warhamhu waafihi wafuanhu.. alfatihah," tandas Olivia Zalianty.

Dilansir dari laman Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemenkdikbud), nama Radhar Panca Dahana memiliki julukan yang sangat beragam.

Ia dikenal sebagai esais, sastrawan, kritikus sastra, dan jurnalis. Selain itu, Radhar pun bergiat sebagai pekerja dan pengamat teater. Puluhan esai, kritik, karya jurnalis, kumpulan puisi, naskah drama, pertunjukan teater, dan beberapa buku tentang teater telah dihasilkannya.

Baca Juga: ARTIKEL: Ramadhan Mampu Membakar Dosa-dosa

A. Karya-karya Radhar Panca Dhana antara lain sebagao berikut :

1. Homo Theatricus (2001)

2. Menjadi Manusia Indonesia (esai humaniora, 2002)

3. Jejak Posmodernisme (2004)

4. Inikah Kita; Mozaik Manusia Indonesia (esai humaniora, 2006)

5. Dalam Sebotol Coklat Cair (esai sastra, 2007)

6. Simponi Duapuluh (1988)

7. Lalu Waktu (2003)

8. Masa Depan Kesunyian (1995)

9. Ganjar dan Si Lengli (1994)

10. Cerita-Cerita dari Negeri Asap (kumpulan cerpen, 2005)

11. Kumpulan drama, antara lain, 1. Metamorfosa Kosong (kumpulan drama, 2007)

Selain itu, mendiang juga sempat memimpin kelompok Teater Aquilla, Telaga, dan Teater Kosong dan terpilih sebagai satu di antara lima seniman muda masa depan Asia versi NHK (1996).

Baca Juga: Bisakah Niat Puasa Sekali untuk Selama Ramadhan? ini Jawaban MUI Kabupaten Bandung

Ia juga pernah meraih Paramadina Award (2005), serta menjadi Duta Terbaik Pusaka Bangsa dan Duta Lingkungan Hidup (sejak 2004). Pada tahun 2007 ia menerima Medali Frix de le Francophonie 2007 dari lima belas negara berbahasa Prancis.***

Editor: Rustandi

Sumber: Kemendikbud.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler