Ingat Ramadhan! Hal Pokok yang Dapat Membatalkan Puasa dan Masalah Terkait Kebiasaan Orang yang Lupa

13 April 2021, 14:38 WIB
Ilustrasi bulan suci Ramadhan /Pixabay.com/jambulboy

JURNAL SOREANG – Puasa Ramadhan merupakan ibadah wajib yang harus dilaksanakan oleh semua  umat Islam di seluruh dunia.

Ibadah yang diawali setelah adzan Subuh hingga terbenamnya matahari (Maghrib) dilaksanakan seharian penuh selama bulan Ramadhan dengan niat mencari keridhaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Dikutip dari Muhammadiyah.or.id, hal yang dapat membatalkan ibadah puasa Ramadan antara lain:

Baca Juga: Top, Karang Taruna Kumpulkan Beras lalu Bagikan ke Warga Kurang Mampu Jelang Ramadhan 2021

Baca Juga: Catat! 5 Manfaat Membacakan Doa Qunut Saat Sholat Subuh, berikut Penjelasan yang Harus Dimengerti

1. Makan dan minum di siang hari pada bulan Ramadhan, puasanya batal, dan wajib menggantinya di luar bulan Ramadhan.

Sudah jelas jika hal tersebut bertentangan dengan perintah puasa yakni menahan lapar dan dahaga, selain itu juga menahan diri dari amarah dan perkataan tak bermanfaat yang bisa mengurangi nilai puasa dihadapan Allah SWT.

Allah SWT berfirman dalam Qs. al-Baqarah/2: 187 : “Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar …”

2. Senggama suami-istri di siang hari pada bulan Ramadhan, puasanya batal, dan wajib mengganti puasanya di luar bulan Ramadhan, dan wajib membayar kifarah berupa:

memerdekakan seorang budak, kalau tidak mampu harus berpuasa 2 (dua) bulan berturut-turut; kalau tidak mampu harus memberi makan 60 orang miskin, setiap orang 1 mud makanan pokok.

Baca Juga: Alhamdulillah, Hari Pertama Puasa, Harga Cabai Sudah Turun 25 Persen

Baca Juga: Berdoa! Pengertian Bacaan Qunut Ketika Shalat Subuh, Sebagian Ulama Sepakat Tidak Membacakan Berdasarkan Hadis

Dalam suatu hadits disebutkan sebagai berikut: dari Abu Hurairah r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Ketika kami sedang duduk di hadapan Nabi saw, tiba-tiba datanglah seorang laki-laki, lalu berkata: Hai Rasulullah, celakah aku.

Beliau berkata: Apa yang menimpamu? Ia berkata: Aku mengumpuli isteriku di bulan Ramadhan sedang aku berpuasa.

Maka Rasulullah SAW bersabda: Apakah engkau dapat menemukan budak yang engkau merdekakan? Ia menjawab: Tidak. Nabi bersabda: Mampukah kamu berpuasa dua bulan berturut-turut? Ia menjawab: Tidak.

Nabi bersabda: Mampukah engkau memberi makan enam puluh orang miskin? Ia menjawab: Tidak. Abu Hurairah berkata: Orang itu berdiam di hadapan Nabi saw.

Ketika kami dalam situasi yang demikian, ada seseorang yang memberikan sekeranjang kurma (keranjang adalah takaran), Nabi saw bertanya: Dimana orang yang bertanya tadi? Orang itu menyahut: Aku (di sini).

Maka bersabdalah beliau: Ambillah ini dan sedekahkanlah. Ia berkata: Apakah aku sedekahkan kepada orang yang lebih miskin daripada aku, hai Rasulullah.

Demi Allah, tidak ada di antara kedua benteng-kedua bukit hitam kota Madinah ini keluarga yang lebih miskin daripada keluargaku. Maka tertawalah Rasulullah saw hingga nampak gigi taringnya, kemudian bersabda: Berikanlah makanan itu kepada keluargamu.” (HR. Al-Bukhariy).

3. Orang yang Sedang dalam Pengobatan, tak diwajibkan atas orang-orang yang sakit dan dalam masa pengobatan, hal itu disebabkan terdapat syarat yang harus dijalankan selama masa pengobatan seperti meminum obat atas anjuran dokter maka hukumnya dapat mengganti puasa di luar bulan Ramadan.

4. Orang Hilang Kesadaran, termasuk orang gila maupun untuk orang yang masih dalam keadaan mabuk secara sengaja tidak sah hukumnya dan wajib mengganti puasa.

Masalah Orang yang Lupa, Orang yang makan atau minum karena lupa di siang hari pada bulan Ramadhan, dalam keadaan berpuasa, tidaklah batal puasanya, dan harus meneruskan puasanya tanpa adanya sanksi apapun.

Dalam suatu hadits disebutkan sebagai berikut: Artinya: “Dari Abu Hurairah r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa lupa sedang ia berpuasa, lalu makan dan minum, maka sempurnakanlah puasanya, karena sesungguhnya Allahlah yang memberi makan dan minum itu kepadanya.” [HR. Al-Jama‘ah].

Semoga ibadah puasa kita pada bulan Ramadhan tahun ini diberi kelancaran dan kesempurnaan serta menjadi ibadah yang diterima oleh Allah subhanahu wata’ala. Amin yaa Rabbal ‘alamin. Wallahu a’lam.***

Editor: Rustandi

Sumber: Muhammadiyah.or.id

Tags

Terkini

Terpopuler