Nah Lho, Kebiasaan Mager bisa Memicu Penyakit Kanker, Ini Alasannya

26 Januari 2021, 19:20 WIB
Curigai Natahalie Holscher Hamil, Sule: Kamu Kenapa Sih Mageran Terus. Ternyata mager berisiko timbulkan kanker.* /Tangkapan Layar Youtube Sunah Official/.*/Tangkapan Layar Youtube Sunah Official

JURNAL SOREANG– Siapa sangka kebiasaan malas gerak atau mager rupanya berdampak buruk bagi kesehatan. Bahkan mampu memicu penyakit kanker koloraktal di usia muda.

Kanker kolorektal terjadi pada bagian bagian terpanjang pada usus besar atau area akhir usus besar sebelum anus.

Konsultan Hematologi Onkologi Medik FKUI-RSCM, Dr. Ikhwan Rinaldi mengatakan, munculnya kanker kolorektal di usia muda dipicu berbagai kebiasaan buruk, salah satu faktor utamanya kebiasaan mager.

Baca Juga: Jangan Sepelekan Sariawan, Jika Lebih dari Sebulan Bisa Jadi Itu Pertanda Kanker Mulut

"Perjalanan kanker membutuhkan waktu puluhan tahun. Di Indonesia ada kasus di usia muda, mungkin dari lifestyle. Aktivitas fisik rendah bisa memunculkan risiko (kanker kolorektal) meskipun kontribusinya tidak banyak," ujar Dr. Ikhwan, dikutip dari ANTARA, Selasa, 26 Januari 2021.

Para pakar kesehatan merekomendasikan kegiatan berolahraga ringan selama 30 menit setiap hari. Selain untuk menyehatkan tubuh secara umum, juga dapat menurunkan risiko terkena berbagai tipe Kanker seperti Kanker Kolorektal.

Kebiasaan buruk lain yang meningkatkan risiko terkena Kanker Kolorektal yakni konsumsi daging merah yang diolah berlebihan.

Baca Juga: Terharu, Dekat dengan Audrey Bianca, Model INTM Asal Kota Bandung Flores Cantika, Angkat Koper lebih Cepat

"Konsumsi daging merah berlebihan yang dibakar atau diolah dengan suhu tinggi, yang dimakan bisa bukan lagi daging, tetapi sudah ada yang bersifat karsinogenik," kata Ikhwan.

Insiden kanker kolorektal di Indonesia berdasarkan data Globocan 2012 sebesar 12,8 per 100.000 penduduk usia dewasa, dengan mortalitas 9,5 persen dari seluruh kasus kanker.

"Sekitar 70 persen penyebab kanker kolorektal dipengaruhi faktor lingkungan termasuk kebiasaan makan, aktivitas fisik, merokok hingga konsumsi minumal beralkohol," ucapnya.

Baca Juga: Aspemkesra Kabupaten Bandung Dikabarkan Positif Covid-19, Berikut Penjelasan Kadinkes

Menurut International Agency for Research on Cancer WHO,  25 persen dari kasus Kanker Kolorektal memiliki kecenderungan genetik, dan 5 persen dari pasien memiliki faktor keturunan.

Selain Kanker Kolorektal, gaya hidup mager ini juga bisa meningkatkan risiko obesitas, hipertensi dan penyakit kardiovaskular.

Perilaku mager ini tidak hanya berakibat pada kesehatan fisik, namun, juga bisa merusak kesehatan jiwa atau mental. Perilaku Mager ini berisiko tiga kali lipat mengalami gejala depresi dibandingkan mereka yang banyak bergerak.***

Editor: Sarnapi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler