Dirinya mengingatkan kembali para penyuluh untuk senantiasa menjalin kolaborasi yang baik dengan para mitra yang ada di lini lapangan. Agar ketika membutuhkan data terkait pencatatan dan pelaporan, bisa optimal.
Setelah mengupas tuntas terkait pencatatan dan pelaporan, Fazar juga mengulas terkait peran utama BKKBN dalam pencegahan stunting.
Mulai dari memberikan pelayanannya KB Pascapersalinan yang saat ini baru mencapai 38%, mencegah kehamilan tidak diinginkan melalui pelayanan KB, Pasangan Usia Subur (PUS) memperoleh pemeriksaan kesehatan, termasuk Elsimil, keluarga berisiko stunting yang memperoleh pendampingan, remaja putri memperoleh pemeriksaan anemia, sampai dengan PUS yang menerima pendampingan kespro dan edukasi gizi, sejak 3 bulan sebelum menikah.
Selain memberikan pembinaan kepada para Penyuluh KB, pada kesempatan tersebut juga Fazar yang didampingi Ketua Tim Kerja Ketahanan Keluarga dan Ketua Tim Kerja Hubalila, Advokasi KIE dan Kehumasan menjajaki kemungkinan Kabupaten Cirebon untuk menjadi calon tuan rumah Harganas Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2024.
Mengakhiri kunjungan kerjanya di Cirebon, Fazar didampingi Kepala Dinas PPKBP3A Kab. Cirebon, Eni Suhaeni beserta jajaran meninjau lokasi yang representatif untuk gelaran Harganas, yaitu di Stadion Ranggajati yang berada di komplek perkantoran Pemerintah Kabupaten Cirebon.***
Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang