Peran Pangatik pada Kesenian Kuda Renggong, Bagaimana Struktur Gerak Tarinya?

- 7 Februari 2023, 20:01 WIB
Peran Pangatik pada Kesenian Kuda Renggong
Peran Pangatik pada Kesenian Kuda Renggong /Tangkapan layar YouTube Krisna Euy/

 

JURNAL SOREANG - Setiap karya seni memiliki keunikan serta keotentikannya sendiri. Baik dari struktur penyajiannya hingga komponen pertunjukan lainnya. Ini pun terjadi pada kesenian daerah dari Kabupaten Sumedang, yakni kesenian kuda renggong.

Struktur pelaksanaan/penyajian dari pertunjukan kesenian Kuda Renggong dalam upacara khitanan dan gusaran agar terlaksana dengan lancar maka segala sesuatunya harus disusun dengan tertib.

Dalam hal ini pimpinan rombongan melakukan pemeriksaan segala perlengkapan yang dibutuhkan sebelum acara dimulai agar terhindar dari kutukan leluhur sebab yang kena dampaknya adalah masyarakat.

Baca Juga: Sering Bertindak Tanpa Berpikir Panjang! Berikut 4 Zodiak yang Selalu Salah Ambil Keputusan

“Kuda Renggong dilaksanakan pada acara khitanan dan gusaran, dan acara ini dapat terlaksana dengan lancar, jadi harus segalanya sudah disusun dengan tertib, ini dicek oleh saya, hal ini supaya pertunjukan lancar, terhindar dari kutukan leluhur, sebab dampaknya bukan pada kita (orang-orang lingkung seni), namun seluruh masyarakat akan kena dampaknya,” Ungkap Uwa Atang, seorang pimpinan serta pendiri grup Lingkung Seni Kuda Renggong di Desa Lebak Jawa, Cilembu pada selasa, 7 Februari 2023.

Perlengkapan yang diperiksa meliputi, sesajen, kuda, perlengkapan dan waditra (alat-alat musik), alat transportasi dan konsumsi untuk kepentingan selama pergelaran dan pertunjukan Kuda Renggong, serta anak khitanan atau gusaran yang telah dirias siap menunggang kuda untuk diarak.

“Pengecekan itu neng seperti diperiksa dari kuda, sesajen, terus waditra, transportasi, terus jangan lupa konsumsi untuk kepentingan selama Kuda Renggong berlangsung, juga dicek anak yang disunatnya sudah beres apa belum dirias, kalo sudah siap semua, siap tampil keliling desa,” ujar Atang.

Baca Juga: Mengurus Anak Bukan Hanya Tugas Ibu, Simak Parenting Nikita Willy dan Indra Priawan

Setelah semua siap dilaksanakan upacara Nyuguh. Dalam upacara Nyuguh disertakan do’a dan mantra memohon perlindungan dari Yang Maha Kuasa agar diselamatkan dari segala marabahaya dan mendapatkan kelancarkan selama pertunjukan berlangsung. Setelah upacara Nyuguh ini dilaksanakan, selanjutnya dilaksanakan pertunjukan Kuda Renggong , yang urutannya sebagai berikut:

1. Prosesi Arak-arakan (berkeliling desa dan berakhir di rumah pengantin atau anak yang dikhitan)

2. Sawer

3. Atraksi Kuda Silat

Baca Juga: Pantai Indah Kapuk Miliki Ekowisata Mangrove, Tawarkan Suasana Hijau di PIK

“Sudah siap semua terus ada upacara nyuguh, ini téh mendoakan untuk meminta perlindungan gusti Allah selama pertunjukan berlangsung, setelah itu baru pertunjukan kuda, awalnya arak-arakan, terus aya saweran, terakhir baru ada atraksi kuda silat,” Jelas Atang.

Peran Pangatik sebagai Penari Kuda Renggong

Kehadiran pangatik ini sangat berperan penting dalam pertunjukan Kuda Renggong ini. Kehadiran pangatik pada Kesenian Kuda Renggong yakni merupakan sebagai pelengkap dan penggembira di setiap pertunjukannya.

Baca Juga: Bukan Pake Cotton Bud? Ternyata Begini Cara Membersihkan Telinga Ala Luar Negeri, Sudah teruji Medis!

Kedudukan pangatik dalam kesenian Kuda Renggong merupakan pelengkap dan penggembira. Serta kehadirannya sangat berarti, begitu pula pemusik dalam kesenian Kuda Renggong merupakan penunjang.

“Terus pangatik téh itu sebutan buat penari orang yang nari bareng Kuda Renggong itu, buat ngareuah-reuah neng, biar semua senang,” Ujar Atang.

Dalam perkembangan nya, kehadiran pangatik ini sudah tidak lagi merupakan pelengkap dan penggembira, namun telah mengalami perubahan secara signifikan. Pada awalnya, kedudukan pangatik sebagai penari latar dalam pertunjukan Kuda Renggong dari Kuda Silat, kini berubah sebagai penari barisan depan dalam pertunjukan Kuda Renggong dalam upacara penyambutan tamu kehormatan.

Baca Juga: Simak! Anda Penderita Anemia, Berikut Tips Olahraga yang Perlu Dilakukan Untuk Mengurangi Gejala

Pangatik dalam Kuda Renggong dikategorikan dalam dua kelompok, yang pertama adalah pangatik rombongan Kuda Renggong/Kuda Silat dan yang kedua adalah pangatik sebagai simpatisan yang ikut menari ketika helaran Kuda Renggong sebagai penggembira.

“Pangatik yang sekarang mah ada yang memang dari kita, lingkung seni, ada juga dari warga yang mau ikut nari pada saat heleran berlangsung,” Ucap Atang.

Seperti yang dikemukakan oleh Euis Suhaenah dalam buku yang berjudul Jaringan Makna Tradisi hingga Kontemporer Kenangan Purna Bakti untuk Prof. Soedarso Sp., M.A. bahwa:

Baca Juga: Simak! 6 Kombinasi Makanan Aneh Ternyata Bermanfaat Bagi Kesehatan, Ada Pisang Kombi Susu hingga....

Motif gerak pangatik sebenarnya sangat sederhana saja, awalnya gerakannya merespon gerakan kepala kuda dengan tangan membawa saputangan warna merah atau karembong (selendang), selanjutnya dikebut-kebutkan sekitar kepala kuda dengan membentuk komposisi setengah lingkaran di depan Kuda yang sedang menari.

Motif gerak pada pangatik dalam pertunjukan Kuda Renggong ada beberapa gerakan tari rakyat, yakni Mincid angin-angin merupakan termasuk gerakan pokok. Gerakan ini monoton, namun dalam perkembangannya para pangatik memberikan variasi lain. Ini dengan gerakan tangan lontang dan baplang, dan lain sebagainya.

Mincid ecek yaitu gerakan kaki, gerakan langkah kecil yakni baik di tempat, maju, atau mundur. Kedua tangan mengayun, mirip dengan gerakan keupat, posisi kepala tegak sedangkan gerakannya “lunggak-lenggok” seirama dengan gerakan tangan dan kaki, posisi badan doyong ke depan dengan gerakan melenggang-lenggang. Bongbang yaitu gerak kaki diangkat sebatas lutut, tangan diayun, gerakan ini dilakukan sebagai gerakan peralihan.

Baca Juga: Bukan Hanya Cocoklogi! Lee Memprediksi Pernikahan Kedua Song Joong Ki, Ramalannya Bikin Merinding?

Demikian penjelasan mengenai peran pangatik serta struktur gerak tarinya pada kesenian Kuda Renggong. Kiranya artikel ini dapat memberikan informasi bermanfaat bagi kamu yang suka bahkan mendalami dunia seni, khususnya dunia seni tari.***

 

 

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYouTube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang

 

Editor: Josa Tambunan

Sumber: Berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah