MUI Jabar Ditantang untuk Lakukan Dakwah Digital, Rafani: Terhambat Pendanaan Minim

- 20 Mei 2022, 15:16 WIB
Suasana silaturahmi dan rapat rutin MUI Jabar di kantor MUI Jabar Jumat 20 Mei 2022.
Suasana silaturahmi dan rapat rutin MUI Jabar di kantor MUI Jabar Jumat 20 Mei 2022. /Sarnapi/Jurnal Soreang

JURNAL SOREANG- Dakwah digital sudah menjadi sebuah keniscayaan oleh semua aktivis dakwah termasuk MUI Jabar.

Hanya, selama beberapa tahun ini MUI Jabar memiliki keterbatasan karena dana hibah dari Pemprov Jabar yang terbatas.

"MUI Jabar ingin lebih menggiatkan dakwah digital karena memang trennya seperti itu. Kalau materi dakwah dan penceramahnya tidak akan kekurangan," kata Ketua Umum MUI Jabar Prof. Dr. KH. Rachmat Sjafei dalam silaturahmi Idul Fitri di kantor MUI Jabar, Jumat 20 Mei 2022.

Baca Juga: Meriah, Festival Al Barzanji di MUI Kabupaten Bandung, Tahun Ini Tidak Pakai 'Band Kepret'

Sedangkan Sekretaris Umum MUI Jabar, KH. Rafani Akhyar mengatakan, untuk membuat studio maupun pembelian peralatan membutuhkan dana yang tak sedikit.

"Apalagi MUI Jabar tak memiliki tempat untuk pembuatan studio mini sehingga kami akan bekerja sama dengan Forum Komunikasi Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (FKKBIH) Jabar yang sudah memiliki studio bagus," ujarnya.

Rafani mengakui bantuan hibah dari Pemprov Jabar masih minim yakni Rp500 juta per tahun yang untuk biaya operasional saja tak cukup.

Baca Juga: Wagub Jabar: Saya Tersinggung Adanya Viral Pembubaran MUI, Hentikan Survei di Medsos

"Tahun lalu pihak Pemprov Jabar menjanjikan akan memberikan dana hibah Rp2 miliar untuk MUI Jabar, tapi ternyata seperempatnya,' ujarnya.

Sedangkan Ketua PW Persis Jabar, Ustaz Iman Setiawan Latief menyatakan, dakwah digital memang membutuhkan biaya yang tak sedikit.

"Termasuk untuk update informasi setiap saat juga butuh tenaga khusus yang harus diberi honorarium," katanya.

Baca Juga: MUI Pusat: MUI Adalah Lembaga Paling Kredibel dan Dipercaya, Kok Mau Dibubarkan

Bahkan Ustaz Iman menyatakan, kalau dakwah digital tidak diperbarui dengan informasi terbaru akan tersingkir oleh konten-konten hiburan yang tidak mendidik.

"Seperti website MUI Jabar kan informasi terakhir pada tahun 2021 sehingga jadi pertanyaan banyak pihak. Kalau tidak ada pembaruan informasi ya akan ditinggalkan masyarakat," katanya.***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x