Simak! Deklarasikan 8 Poin, PGRI Dorong Guru Honorer Diangkat Jadi ASN PPPK

- 6 Desember 2021, 13:08 WIB
Deklarasi 8 Poin PGRI Provinsi Jawa Barat.
Deklarasi 8 Poin PGRI Provinsi Jawa Barat. /Jurnal Soreang /Dok. PGRI Jabar

JURNAL SOREANG - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) mendeklarasikan 8 poin pada momentum peringatan Hari Jadi PGRI yang ke 76 yang di gelar di Pangandaran, Jawa barat (Jabar) pada hari Selasa, 30 November 2021 lalu.

Isi dari deklarasi tersebut diantaranya, mendorong pengangkatan guru honorer menjadi ASN PPPK, mendorong dilakukannya tes PPPK bagi guru honerer sebanyak mungkin dan kesejahteraan ketenaga kependidikan ditingkatkan.

Ketua PGRI Jawa Barat Dede Amar menyampaikan bahwa di provinsi Jawa barat saat ini sedang mengalami darurat guru, darurat kepala sekolah, darurat pengawas dan tenaga kependidikan, yang harus di selesaikan oleh pemerintah pusat dan provinsi.

Baca Juga: Simak! Ternyata Jepang Sering Gempa hingga Ribuan Kali, Berikut Ini Penyebabnya

“Yang utama, kami ingin menyelesaikan masalah pendidikan di Jabar, bahwa kita mengalami darurat guru, darurat kepala sekolah, darurat pengawas, darurat tenaga kependidikan. Baru kemarin ada tes PPPK, semoga di tes yang ke dua kita lebih ada keadilan. Mudah mudahan adanya tes PPPK ini menjadi solusi” ungkap dalam keterangan tertulisnya yang diterima Jurnal Soreang, Minggu 5 Desember 2021.

Dede menegaskan PGRI mendorong kepada pemerintah, agar yang sudah lulus PPPK, tidak usah melampirkan tes kesehatan dan tes bebas narkoba, karena pemberkasan tersebut memberatkan honorer. sebab, biayanya bisa mencapai 850 ribu, intinya dibantu atau dibebaskan.

"kabupaten Pangandaran sudah menggratiskan biaya tes tersebut, diharapkannya Kota Kabupaten lainnya dapat mengikuti Kabupaten Pangandaran, yang turut membantu para honorer masuk dalam formasi PPPK. Hal itu tentunya menjadi dorongan dalam rangka melahirkan generasi emas ini di tahun 2025 nanti," terangnya.

Selain itu Dede Amar juga menegaskan, anggota PGRI harus konsisten atas komitmen yang dibangun, rapatkan barisan, selalu berkolaborasi dengan semua pihak, menyuarakan atas perkembangan dengan perubahan, berpegang teguh pada konsistensi PGRI untuk menyuarakan berkeadilan tenaga kependidikan.

Baca Juga: Jarang Diketahui! 5 Senjata Ini Paling Mematikan Pada Perang Dunia II

“Kita PGRI tidak boleh loyo, guru harus selalu bahagia dan optimis, berikan yang terbaik untuk anak bangsa. Tentu sebagai guru tidak bisa digantikan dengan apapun, keberadaan guru sangat luar biasa yang dirindukan oleh siswa dan orang tua,” imbuh Dede Amar.***

Editor: Rustandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x