Masa Pancaroba, BMKG dan Diskar PB Kota Bandung Minta Warga Lakukan Ini

- 21 April 2021, 16:38 WIB
Koordinator Data dan Informasi BMKG Kota Bandung Rasmid (tengah) dan Kepala Seksi Tanggap Darurat dan Logistik Diskar PB Kota Bandung Roby Darwan (kanan) di acara Bandung Menjawab, Taman Sejarah Balai Kota Bandung, Selasa 20 April 2021./humas.bandung.go.id/
Koordinator Data dan Informasi BMKG Kota Bandung Rasmid (tengah) dan Kepala Seksi Tanggap Darurat dan Logistik Diskar PB Kota Bandung Roby Darwan (kanan) di acara Bandung Menjawab, Taman Sejarah Balai Kota Bandung, Selasa 20 April 2021./humas.bandung.go.id/ /

JURNAL SOREANG - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Bandung mengungkapkan, sebagian besar wilayah di Jawa Barat, termasuk Kota Bandung, memasuki masa pancaroba atau peralihan antara dua musim, yaitu dari musim hujan ke musim kemarau.

Warga harus mewaspadai fenomena hujan deras sesaat, angin kencang, petir, puting beliung, dan hujan es yang biasanya menyertai masa pancaroba yang diprediksi berlangsung hingga Mei 2021 mendatang.

Hal itu diungkapkan Koordinator Data dan Informasi BMKG Kota Bandung Rasmid dalam acara Bandung Menjawab di Taman Sejarah, Kota Bandung, pada Selasa 20 April.

Baca Juga: UMKM Didorong Naik Kelas dari Penjual Lokal Jadi Penyuplai Global

Baca Juga: Penggabungan Kementerian Harus Berbasis Riset, Menteri yang Ditunjuk Harus Profesional dan Kompeten

"Selama masa pancaroba, cuaca menjadi tidak menentu. Sebagian wilayah terasa panas, dan di sebagian lagi hujan deras lebih sering terjadi," ungkap Rasmid, sebagaimana dikutip dari laman humas.bandung.go.id yang diunggah pada Selasa, 20 April 2021.

Menurut Rasmid, hal ini terjadi karena sebagian wilayah masih memiliki potensi hujan cukup tinggi.

"Itu disebabkan karena pada musim hujan kemarin terbilang cukup ekstrem, yaitu curah air hujan 40 persen lebih tinggi dari biasanya," tambah Rasmid.

Selain itu, lanjutnya, beberapa fenomena bertumpuk di waktu bersamaan seperti La nina yang menyumbang uap air untuk wilayah Indonesia dan gangguan iklim atau cuaca di sekitar khatulistiwa.

Halaman:

Editor: Sam


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x