Pensiunan Guru Keluhkan Pinjaman di Salah Satu Koperasi Ciamis: Sudah Lunas Masih Ditagih

2 Agustus 2023, 16:22 WIB
Gambar ilustrasi transaksi simpan pinjam di koperasi. /Tangkapan layar dari situs Pasardana

JURNAL SOREANG - Beberapa orang yang merupakan pensiunan seorang guru di Kabupaten Ciamis, keluhkan pinjaman di salah satu koperasi guru.

Pensiunan guru, Inisial B memaparkan keluhannya tentang koperasi guru tersebut. Ia mengatakan sebelum dirinya pensiun, ia melakukan pinjaman uang dari koperasi guru tersebut.

Namun, saat B pensiun, pinjaman tersebut langsung dilunasi menggunakan uang Tabungan Pensiun (Taspen).

Baca Juga: Rekomendasi Film Memperingati Kemerdekaan 17 Agustus: Merah Putih

Akan tetapi, setelah ia lunasi, hingga sampai saat ini masih ada tagihan hutang dari koperasi tersebut hingga bunga pinjamannya membesar.

"Saya heran, kok masih ditagih oleh koperasi guru itu, padahal sudah saya lunasi dan bukti kwitansi pelunasannya juga ada," ucapnya Selasa 1 Agustus 2023.

Ia pun pernah konfirmasi langsung ke kantor koperasi tersebut, namun keterangan yang ia dapatkan bahwa dirinya melunasi hutang kepada pegawai koperasi yang saat ini sudah keluar, sehingga data pelunasannya tida ada ada atau tidak tercatat.

"Aneh sekali, walaupun sekarang petugas koperasinya sudah keluar, tapi kan datanya harus ada, karena biasanya ada serah terima catatan. Ini jelas sangat merugikan saya," jelasnya.

Baca Juga: 7 Negara yang Pertama Kali Akui Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, Belanda Tahun Berapa?

Sementara, saat di konfirmasi ke koperasi guru tersebut, bendahara koperasi, Inisial D membenarkan bahwa koperasinya saat ini sudah kolaps atau sakit.

Ia menyebut jika ada yang komplain masalah pinjaman yang sudah lunas namun masih ada tagihan, bisa datang langsung ke koperasi sambil menunjukan bukti pelunasan.

"Kalau keterangan dari orang yang komplain seperti itu, mungkin itu kesalahan kami, karena memang untuk pencatatan data di sini itu masih manual, jadi bisa saja catatannya hilang oleh pekerja sebelumnya," imbuhnya.

Ia juga mengaku, sejak tahun 2019 lalu memang koperasi ini sudah kolaps atau sakit, sehingga tidak bisa mengembalikan seluruh tabungan murid dari 23 SD tersebut. Bahkan ada 113 orang yang deposito.

Baca Juga: 5 Kampus Terbaik di Medan, Versi Peringkat Edurank Tahun 2023

"Kita kondisinya kolaps atau sakit stadium 4 mungkin, jadi saat ini kita sanggup untuk mengembalikannya secara dicicil secara giliran sebesar Rp 10 juta untuk tabungan SD, dan Rp 5 juta untuk yang deposito perorangan," jelasnya.

Cara pengembaliannya, kata Dia, misalkan dari 23 SD ini, Januari ke SD A, Februari ke SD B, Maret ke SD C, begitu seterusnya setiap bulan, dengan nominal Rp 10 Juta.

Dari data yang diterima dari koperasi tersebut, jumlah total tabungan dari 23 SD yang macet sejak 2019 lalu ada sekitar Rp 1,644,575,101. Dan untuk tabungan deposito perorangan sekitar Rp 2,147,892,532. Jumlahnya sekitar Rp 3,7 miliar yang belum bisa dikembalikan seluruhnya.

"Koperasi kita ini kondisinya sakit parah, uang tabungan dan deposito yang kita pinjamkan macet. Total pinjaman yang macet menurut data di sini sekitar Rp 4,644,301,499," jelasnya.

Baca Juga: Penyebab Performa Tim Mengecewakan hingga Alpine Copot Jabatan Keempat Sosok Ini

Menurutnya, orang-orang yang meminjam di koperasi itu adalah guru yang masih aktif dan yang sudah pensiun. Ia pun berharap semoga permasalahan ini bisa segera diselesaikan.

"Apalagi saat ini di koperasi sudah tidak staf yang bekerja, karena sudah tidak sanggup untuk membayar gajinya. Hanya ada saya bendahara dan ketua koperasi saja yang masih aktif. Di kantor ini sudah tidak ada aktifitas," ungkapnya.

Bahkan, kata Dia, koperasi saat ini hanya memiliki 2 aset, yaitu kantor dan gedung olahraga (GOR). Jika kedua aset itu dijual, masih belum bisa menutupi utang piutang yang macet.

"Untuk itu, semoga saja uang tabungan murid sd dan deposito yang disimpan di sini hingga 2019 lalu, bisa dikembalikan walaupun dengan cara dicicil," jelasnya.

Baca Juga: Rangking Kampus Terbaik Di Surabaya dan Semarang

Yang jadi ketakutan, kata Dia, kalau mereka minta dikembalikan keseluruhan pokoknya saja, koperasi harus bayar dari mana? Uangnya juga macet oleh yang para guru dan pensiunan yang minjam di sini.

"Oleh karena itu, saya berharap, para Pensiun Kepala Sekolah dan Guru-guru. Yang punya piutang kecil apalagi besar, itu uang anak-anak yang menabung di SD dan uang Deposito Anggota Koperasi Guru ini segera dibayar," tukasnya.***

Editor: Rustandi

Tags

Terkini

Terpopuler