Hadapi Tahun Politik, MUI Jabar Berikan Imbauan kepada Ulama dan Masyarakat, Ini Isinya

21 Januari 2023, 21:07 WIB
Para pengurus MUI Jabar sedang bermusyawarah membahas rapat koordinasi daerah yang akan digelar pada Minggu depan /Istimewa /

JURNAL SOREANG- Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar, KH. Rachmat Sjafei menyatakan, riak-riak politik menjelang tahun politik 2024 sudah terasa.

Untuk itu, warga masyarakat khususnya kaum Muslimin agar tetap menjadi ukhuwah atau persaudaraan meski berbeda pilihan.

"Demikian pula MUI harus tetap netral dan tidak berpihak untuk mendukung partai politik maupun calon wakil rakyat maupun calon presiden dan calon wakil presiden," kata Prof. Rachmat didampingi Sekretaris Umum MUI Jabar, Ustaz Rafani Achyar di kantornya Jumat sore, 20 Januari 2023.

Baca Juga: MUI Kabupaten Bandung Adakan Pelatihan Operator MUI Kecamatan, Ini Tujuannya

Rafani menambahkan, meski tahun politik dengan melakukan Pemilu masih setahun lagi, tapi sudah terasa meski pemilihan baru dilakukan pada Februari 2024.

"MUI secara lembaga tidak ke mana-mana tapi ada di mana-mana. MUI akan tetap independen," katanya.

Lebih jauh Rafani mengatakan, salah satu tanda mulai panasnya perbedaan faham dan pilihan bisa tecermin dari media sosial.

Baca Juga: Ingin Bisa Berceramah? Ketua Umum MUI Jabar: Ternyata Tak Bisa Sekadar Bicara di Panggung

"Dulu ada stempel kepada golongan tertentu yakni kadal gurun atau kadrun dan cebong atau kampret. Kini istilah itu sudah mulai muncul lagi," katanya.

MUI Jabar, kata Rafani, membebaskan tiap ulama secara individual untuk menyalurkan aspirasinya di partai tertentu.

"Kalau secara pribadi silakan saja masuk partai atau mencalonkan diri jadi calon wakil rakyat. Tapi jangan membawa nama MUI," ujarnya.

Baca Juga: Ketua Umum MUI Diganti Kalau Meninggal Dunia? ini Jawaban dalam Rapat Koordinasi MUI Kabupaten Bandung

Diharapkan dengan alim ulama ikut dalam politik bisa mewarnai dunia politik dan pemerintahan agar lebih memperhatikan masyarakat luas.

"Karena ada dua kelompok yang menentukan kemajuan sebuah bangsa. Yakni Umara atau pemerintah dan ulama," katanya.

Bahkan, apabila tidak ada ulama membuat kehidupan manusia di dunia menjadi gelap gulita.

"Ulama adalah pewaris Nabi Muhammad yang menjelaskan Al Qur'an dan hadis atau sunnahnya," katanya yang menambahkan MUI Jabar akan menggelar rapat koordinasi pada Rabu mendatang yang salah satunya membahas soal kondisi bangsa.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler