Dedi Mulyadi Mengamuk karena Hutan Bambu jadi Kebun Pisang

12 Agustus 2021, 22:03 WIB
Dedi Mulyadi Mengamuk karena Hutan Bambu jadi Kebun Pisang /

JURNAL SOREANG – Dedi Mulyadi yang merupakan wakil komisi IV DPR ini, mengamuk kepada oknum perusahaan karena area hutan bambu di Purwakarta dijadikan kebun pisang.

Lahan bambu yang membuat Dedi Mulyadi geram ini diketahui berada di Desa Kutamanah Kecamatan Sukari.

Sebelumnya para petani penggarap lahan tersebut mengadu kepada Dedi Mulyadi karena lahan bambu mereka ditebangi pihak perusahaan dan akan diganti dengan kebun pisang.

Baca Juga: Hutan Bambu Dijadikan Kebun Pisang, Dedi Mulyadi: Orang Pintar Selalu Gagal dalam Berpikir

Terlihat dalam unggahan video di laman Facebook milik mantan bupati Purwakarta ini, sebagaimana dilansir Jurnal Soreang Kamis 12 Agustus 2021, dirinya sangat marah besar kepada pihak perusahaan.

Dedi pun mengungkapkan dalam unggahan tersebut bahwa “orang pintar” terlalu banyak berspekulasi.

Selain itu, dirinya juga menilai bahwa pohon bambu di lahan tersebut sudah memberikan kesejahteraan kepada warga.

Baca Juga: Dugaan Suap Proyek di Indramayu, KPK Bakal Periksa Anggota DPR Dedi Mulyadi

Akan tetapi, pihak perusahaan malah ingin menggantinya dengan pohon pisang yang diketahui secara jelas berada di sekitar Waduk Ir. H. Juanda Jatiluhur.

“Seringkali, orang pintar terlalu banyak berspekulasi. Masyarakat di wilayah sekitar Waduk Ir. H. Juanda sudah sejahtera dengan bambu, akan tetapi kini malah diganti dengan pohon pisang,” ujar Dedi menambahkan keterangan di dalam video yang diunggahnya.

Lebih lanjut, dalam video yang berdurasi dua menit lebih itu. Mantan bupati Purwakarta ini mengungkapkan bahwa jika berurusan dengan hutan, dia akan marah besar.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Bersihkan Sampah yang Menumpuk di Kampung Halamannya, Kerahkan 10 Armada Truk

“Saya kalau urusan hutan, milik siapa pun itu lahan, saya akan ngamuk pak,” ujar pria yang sering menggunakan iket ini.

Kemudian Dedi mengungkapkan kekesalannya kepada pihak perusahaan, dia tidak mau hutan dirusak atas nama apapun.

Dia juga mengungkapkan, jika pihak perusahaan tersebut mengerti akan permasalahan ekonomi.

Baca Juga: Kota Bogor Larang Ziarah Kubur, Dedi Mulyadi: Bingung, Tempat Wisata Dibuka tapi TPU Ditutup

Masyarakat sekitar tersebut akan sejahtera, tanpa bantuan dari pihak perusahaan sedikit pun.

Pihak perusahaan yang membabat hutan bambu milik masyarakat itu berdalih sebagai pendamping para petani.

Namun, pembelaan pihak perusahaan itu disanggah oleh Dedi. Pasalnya, ada salah satu warga yang mengelola lahan tersebut dan lahannya dibabat tanpa diketahui oleh pemiliknya.

Baca Juga: Tak Mampu Memaksimalkan Gabah Petani, Dedi Mulyadi Sebut Kinerja Bulog Tidak Jelas

Sementara itu, dalam unggahan Dedi di akun Instagram miliknya menyebutkan bahwa penggunaan lahan tersebut merupakan bentuk kemitraan antara PT. MSP, Perhutani, LMDH Bambu Jaya, dan IPP.

Lalu wakil komisi IV DPR ini menjelaskan mengenai fungsi vital dari pohon bambu yang ditanam di lahan tersebut.

Menurutnya, pohon bambu yang ditanam di sana dapat membantu menahan tanah dari kemungkinan terjadinnya longsor.

Baca Juga: Kenaikan HET Pupuk Bersubsidi Masih Pandang Wajar, Ini Penjelasan Dedi Mulyadi

Juga, pohon bambu tersebut membantu memecah laju angin dan akan mengurangi resiko kemungkinan timbul bahaya bagi para warga.

Dedi juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi hutan di Jawa Barat yang mulai habis.

Dengan alasan itulah, Dedi tidak bisa membiarkan terjadinnya pembatatan hutan dan akan emosi jika ada orang yang melakukan hal tersebut.***

Editor: Handri

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler