Kadamas Gagas Peresmian Patung Raden Dewi Sartika, Warga Kira Patung Kartini

7 Mei 2021, 07:49 WIB
Para pengurus Kadamas di depan patung Dewi Sartika, tapi warga mengira.patung RA KartiniA /Asep GP/

 JURNAL SOREANG- Pada  Senin pagi, 3 Mei 2021, telahberlangsung peresmian Patung R. Dewi Sartika, di Taman Dewi Sartika, Balai Kota, Jalan Wastukencana,  Kota Bandung.Hadir di acara yang digagas Kadamas (Korps Alumni Daya Mahasiswa Sunda) tersebut, Walikota Bandung  Oded M. Danial, dan  Sekda  Kota Bandung Ema Sumarna.

Selain itu, Pupuhu Kadamas  Kang Hendi Kuncara Gurnita, SE,  Prof. Keri Lestari (Ceu Keri), Ceu Moli, Kang Maman Husen, Kang Rosa, Kang Bambang Tanoeatmadja, Abah Dadang, serta dari Yayasan Awika (Ahli Waris Pahlawan Nasional Raden Dewi Sartika dan Agah Suryanata), Hj. Dinny Dewi Krisna- cucu Dewi Sartika, melengkapi 50 orang yang hadir saat itu. 

Kata Pupuhu/Ketua Kadamas Hendi Kuncara,  patung tokoh perintis pendidikan kaum wanoja terah Sunda yang pada tahun 1966  dikukuhkan menjadi Pahlawan Nasional oleh Pamarentah Indonesia ini sedianya akan diresmikan 4 Desember 2020.

Baca Juga: Polisi Akan Periksa Kejiwaaan Pengendara Mobil Pajero, Mengaku Jenderal Bintang Dua Kekaisaran Sunda Nusantara

"Kadamas dan Pasundan Istri biasa memperingati hari lahir pahlawan wanoja (wanita) kalahiran Cicalengka 4 Desember 1884 ini. Tapi berhubung meningkatnya pandemi Covid -19 terpaksa ditunda. Nah kelihatannya sekarang  pandemi relatif terkendali, ditambah ada momentum yang baik, Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei dan kebetulan Ibu Raden Dewi Sartika adalah inohong (tokoh) dalam bidang atikan (pendidikan), maka digelarlah Peresmian Patung Raden Dewi Sartika pada tanggal 3 Mei 2021," kata Hendi Kuncara.

Ada cerita menarik tapi ironis, kata Hendi,  tentang Patung Raden Dewi Sartika ini. Tanggal 2018 ketika Hendi bersama tim panitia sedang mempersiapkan  Mieling Raden Dewi Sartika yang ke – 134,   tiba-tiba ada rombongan siswa sekolah yang berkunjung ke Taman Raden Dewi Sartika.

"Sesampainyadi depan patung, ibu gurunya langsung menerangkan kepada anak- anak didiknya bahwa patung tersebut adalah R.A. Kartini. Padahal patung yang bagus dan kokoh ini sudah berdiri tahun 90-an, tapi tidak ada petunjuk siapa tokoh tersebut,” Hendi menyayangkan.

Baca Juga: Rangga Sasana Sunda Empire: PT Biofarma Adalah WHO dan Vaksin Covid-19 Harus Disahkan di Bandung

Ya dari sanalah timbul ide untuk memberi keterangan, utamanya akan nilai-nilai ajaran Raden Dewi Sartika yang terkenal relevan di segala zaman itu. HAl itu dibuktikan 3 Mei 2021 kemarin, kini Konsep pengajaran Raden Dewi Sartika sudah terpampang di tugu bawah patung.

“ Kalau kita selami konsep pengajaran Raden Dewi Sartika memang luar biasa. Beliau adalah tokoh pendidikan yang betu-betul punya gagasan  membangun konsep pendidikan karakter bangsa," ujarnya.

Kalau ada para ahli yang menyebutkan bahwa sekarang kita sedang mengalami krisis karakter bangsa, maka contohlah konsep pengajaran Raden Dewi Sartika.

Baca Juga: Api Semangat Dewi Sartika Berkobar di Korps Alumni Ini yang Ingin Bangun Lembaga Pendidikan

"Sebab konsep pengajaran beliau punya kekhususan dari sisi budaya, jadi membangun karakter itu harus berakar pada budayanya,” tegas Hendi yang menyusul adanya Hari krakter Bangsa yang  merujuk pada konsep pengajaran Raden Dewi Sartika.                                                      

“Memang kementerian pendidikan nasional sudah membuat satu notifikasi 18 karakter yang harus dikembangkan  tapi itu bersifat umum, di Negara manapun sama. Tapi kalau konsep pengajaran karakter Dewi Sartika punya kekhasan dari sisi budayanya. Jadi itulah yang jadi  pegangan kita, “ jelas Hendi.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler