Network
JURNAL SOREANG- Dunia pendidikan merupakan jalan utama untuk menuju perubahan ke arah yang lebih baik seperti dicontohkan pahlawan nasional Dewi Sartika.
Untuk itu, Korps Alumni Daya Mahasiswa Sunda (Kadamas) Bandung Raya bersiap mendirikan yayasan pendidikan dari tingkat pendidikan anak usia dini sampai sekolah menengah.
"Masyarakat termasuk kaum perempuan akan lebih berdaya dengan pendidikan. Ini yang kami ambil pelajaran dari Dewi Sartika," kata Pupuhu (ketua) Kadamas Bandung Raya, Sali Iskandar saat dihubungi, Kamis, 19 November 2020.
Baca Juga: Semula Sekolah Ini Berupa Balong, Kini Menjelma Jadi Rujukan Nasional
“Pendidikan itu tidak selamanya pendidikan formal, namun ada pendidikan informal,” ungkapnya.
Pelajaran lain dari Dewi Sartika, kata Sali, adalah pentingnya membangun berjejaring dan berkolaborasi.
"Sehingga para anggot Kadamas yang jumlahnya sudah ratusan bahkan ribuan bisa menjadi kekuatan hebat kalau bisa disatukan," katanya.
Baca Juga: Kecewa Terhadap DPR yang Sahkan UU Cipta Kerja, Warganet: HIdupkan Kembali Sunda Empire!
Bila kita membaca sejarah dan dihubungkan dengan zaman milenial, kata Sali, perjuangan Raden Dewi Sartika merupakan pola pikir yang visioner, karena memang di era milenial diarahkan untuk berjejaring dan belajar terus menerus atau Long Lasting Education.
