Tunisia dan Uni Eropa Menandatangani Perjanjian untuk Mengekang Masuknya Migran

- 17 Juli 2023, 14:43 WIB
Migran asing di kapal penangkap ikan dekat Yunani, pada tahun 2022
Migran asing di kapal penangkap ikan dekat Yunani, pada tahun 2022 /Reuters

JURNAL SOREANG - Tunisia dan Uni Eropa (UE) menandatangani perjanjian kemitraan strategis untuk mengatasi masalah perdagangan manusia, selain memperketat penegakan perbatasan.

Perjanjian tersebut ditandatangani menyusul peningkatan tajam arus masuk migran dari negara-negara Afrika Utara ke Eropa melalui transportasi laut, termasuk kapal.

Kesepakatan itu dicapai setelah berminggu-minggu negosiasi. Melalui perjanjian tersebut, Eropa juga berjanji untuk memberikan bantuan sebesar 1 miliar euro ke Tunisia.

Baca Juga: Tes IQ Matematika: Temukan Tinggi Meja yang Dinaiki Kucing dan Kura Kura Dalam Waktu 25 Detik

Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, mengatakan dana itu untuk membantu ekonomi Tunisia yang terkena dampak, menyelamatkan keuangan negara dan mengatasi krisis migrasi.

“Ini berisi perjanjian untuk menindak taktik penyelundupan manusia, memperkuat kontrol perbatasan dan meningkatkan sistem masuk dan keluar di gerbang perbatasan.

"Semua langkah penting ini untuk memperkuat upaya menghentikan migrasi ilegal," katanya di Twitter.

Ribuan imigran ilegal dari Afrika telah memasuki kota Sfax dalam beberapa bulan terakhir untuk pergi ke Eropa dengan kapal penyelundup, mengakibatkan krisis migrasi yang belum pernah terjadi sebelumnya di Tunisia.

Baca Juga: Tentara Sudan Tiba di Arab Saudi untuk Melanjutkan Negosiasi Gencatan Senjata dengan RSF

Sementara itu, ketua Komisi Eropa, Ursula von der Leyens, mengatakan blok tersebut akan mengalokasikan 100 juta euro ke Tunisia untuk membantu memerangi imigrasi ilegal.

Halaman:

Editor: Rustandi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x