Network
JURNAL SOREANG - Berita Go internasional ternyata tidak selamanya membanggakan, kali ini Indonesia disoroti karena sampah plastik dari Jakarta, terlacak hanyut hingga 9000km sampai ke Afrika.
Dilansir dari octopus.ina, data yang dipublikasikan World Population Review, mengungkapkan sebanyak 80% atau sekitar 4,8-12,7 ton sampah plastik yang mencemari lautan berasal dari negara-negara Asia.
Kondisi ini miris dan memprihatinkan, pasalnya sampah plastik merupakan masalah terbesar yang merusak ekosistem laut.
Baca Juga: Airnya Masih Jernih, 5 Curug Terbening di Bogor
Dan jika tidak diatasi dengan serius, mulai dari sikap bijak mengurangi sampah, biota-biota laut akan terganggu dan terancam kehidupannya.
Sebuah penelitian dari dosen UNAIR menyebutkan, bahwa dampak pencemaran laut merusak tatanan mata rantai makanan pada ekosistem laut, yakni berkurangnya populasi ikan-ikan kecil.
Rusaknya ekosistem terumbu karang dan mangrove menimbulkan efek domino, menyebabkan punahnya keanekaragaman hayati di pesisir pantai.
Baca Juga: Boarding Pass Through Value KAI Beri Banyak Benefit untuk Pelanggan, Apa Saja?
Fakta lain yang juga tidak bisa diabaikan begitu saja adalah catatan Indonesia pada tahun 2021 menempati peringkat ke 5 dunia, sebagai penyumbang sebanyak 56.333 ton yang berserakan di Laut.
