JURNAL SOREANG - Salah satu tantangan terbesar bagi seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di negara manapun adalah jauh dari keluarga yang ada di Tanah Air.
Tidak dapat dipungkiri bahwa jauh dari keluarga demi mengadu nasib menjadi seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri adalah salah satu kesulitan dan risiko yang harus dihadapi para pekerja.
Pasalnya, dalam jangka waktu yang cukup lama, para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) harus rela dan ikhlas berjauhan dengan keluarga untuk mencari nafkah.
Seperti halnya yang dialami oleh Raden Sasongko seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Brunei Darussalam yang juga mengalami pengalaman serupa.
Ia diketahui bekerja menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sebagai sopir pribadi di negara Brunei Darussalam. Melalui unggahan di kanal YouTubenya, ia membagikan curhatan sedih yang ia rasakan selama bekerja di sana.
Dilansir dari kanal YouTube Raden Sasongko Brunei, begini curhatan sedih Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja menjadi sopir pribadi di Brunei Darussalam itu.
“Ya pertama yang dirasakan seorang TKI seperti saya ini ya khususnya, apa yang aku rasa lah jangan semua TKI.
Apa yang aku rasa sebagai pekerja migran di titik terendah itu yaitu ketika aku merasakan kangen terhadap orang tua ya,” kata Raden, dikutip JurnalSoreang.Pikiran-Rakyat.com dari kanal YouTubenya pada 5 Agustus 2022.