NAIK HAJI 2022: Tiba di Tanah Suci, Jamaah Haji Difabel: Saya Pernah Berada di Ruangan Ini

- 26 Juni 2022, 20:21 WIB
Gusmani, Calon Jamaah Haji  asal Riau sangat terbantu oleh petugas.
Gusmani, Calon Jamaah Haji asal Riau sangat terbantu oleh petugas. /Laman resmi Kemenag./

JURNAL SOREANG - Melaksanakan ibadah haji menjadi impian semua umat muslim. Sebab tidak semua orang mendapat kesempatan beribadah di tanah suci tersebut.

Orang yang beruntung mendapat kesempatan beribadah haji tersebut, salah satunya Gusmadi (62), jemaah haji difabel dari kloter 09 Embarkasi Batam (BTH 09).

Bahkan Gusmadi masih merasa tidak percaya bisa tiba di Tanah Suci. Bahkan pria kelahiran 62 tahun lalu asal Kabupaten Siak, Provinsi Riau, itu merasa dejavu dan mengaku pernah bermimpi berada di Tanah Suci.

Usai terbang sekitar sembilan jam, Gusmadi mendarat di Terminal Haji Gate B Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi. Gusmadi dibantu petugas menaiki kursi roda yang ada di bandara.

Baca Juga: 35 WNI Terjebak di Perusahaan Fintech Palsu dan Judi Online Kamboja, Kemlu: Tak Ada Indikasi Penganiayaan

Ditemani sang istri, bapak enam anak tersebut langsung diarahkan petugas untuk rehat sejenak di paviliun B3.

Tidak lama kemudian, Gusmadi kembali duduk di kursi roda. Sesekali pria bertubuh kokoh itu mencoba untuk berdiri dan berjalan menggunakan alat kruk yang dibawanya dari Indonesia.

Bahkan beberapa kali, dia tampak menolak bantuan petugas. Dalam kondisi difabel, Gusmadi berupaya mandiri, meski harus berdiri dengan sebelah kaki.

Dilansirkan laman resmi Kemenag, Gusmadi bercerita dirinya mengalami kecelakaan lalu lintas pada 1997 hingga harus kehilangan kaki kirinya karena harus diamputasi.

Baca Juga: Angel Di Maria Jadi Incaran Juventus di Musim Depan, Namun Cemas di Skuad Timnas Argentina, Ada Apa?

"Tahun 1997, saya mengalami kecelakaan. Itu yang membuat kondisi saya seperti ini (kehilangan satu kaki)," ujar Gusmadi saat ngobrol dengan tim Media Center Haji (MCH) di Paviliun B3, Jumat 24 Juni 2022 malam.

Gusmadi mengaku senang sudah bisa sampai ke Tanah Suci, setelah sabar menunggu antrean dari 2011.

"Gembira, atau kalau orang sekarang bilang itu hepi. Tapi ya kita kan ada keterbatasan, ini jadi masalah juga. Ketika naik turun kendaraan, atau tangga. itu jadi masalah, jadi turun naik turun naik atau kadang-kadang jadi masalah buat saya," ujar Gusmadi.

Sebelum berangkat haji, Gusmadi melanjutkan ceritanya, bahwa dia mengaku memiliki firasat. Dia merasakan dejavu, pernah berada di paviliun B3, tempat dirinya rehat sejenak sebelum berangkat menuju Makkah.

Padahal, dia mengaku sama sekali belum pernah menginjakkan kaki di Tanah Suci.

Baca Juga: Tes IQ dan Psikotes: Yakin Super Teliti dan Fokus? Tebak di Mana Letak Angka 6 dalam Gambar, Ayo Buktikan!

"Saya bermimpi, saya pernah berada di ruangan ini, saya sudah tidak asing lagi dengan tempat ini. Mimpi berada di sini, padahal saya tidak pernah ke sini, umrah pun tidak pernah," ujar Gusmadi sambil menerawang, pandangannya tertuju ke setiap sudut ruangan Paviliun Bandara Jedah yang dingin.

Gusmadi mengaku sangat terbantu karena merasa mendapatkan pelayanan yang sangat baik dari petugas. Dia mengapresiasi pelayanan dari Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang telah ikhlas dan maksimal melayani jemaah haji.

"Petugas kesehatan, petugas bandara, petugas penginapan, semua petugas di sini sangat membantu dengan baik," ungkapnya.***

Editor: Ade Mamad

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x