JURNAL SOREANG - Perdana Menteri Mark Rutte mengatakan kepada media Belanda bahwa masyarakat harus siap menghadapi pajak yang lebih tinggi, dan bahwa perusahaan di Belanda harus melakukan apa yang mereka bisa untuk memastikan pekerja mereka dibayar lebih.
Pemerintah Belanda kemungkinan akan meningkatkan pajak kekayaan dan bisnis akibat pandemi COVID-19 dan perang yang sedang berlangsung di Ukraina berdampak meningkatnya biaya hidup di Belanda menyebabkan inflasi mencapai tingkat rekor dan harga berbagai barang dan jasa naik.
Belanda masih belum pulih dari COVID-19, sementara pada saat yang sama menghadapi krisis energi, kekurangan perumahan yang serius, perang di Eropa dan masuknya para imigran pengungsi.
Masalah tersebut apa yang disampaikan oleh Mark Rutte tidak dapat diatasi oleh pemerintah Belanda tanpa menaikkan pajak.
"Anggap saja anggaran berikutnya akan mencakup kenaikan pajak," ucap Mark Rutte.
"Masalah sangat besar yang sekarang kita hadapi tidak mungkin diselesaikan dengan pengeluaran saja." Tapi apa masalahnya? ini berarti untuk warga negara dan penduduk Belanda?," pungkas Mark Rutte.
Media Belanda telah melaporkan bahwa pemerintah Belanda akan meningkatkan pajak untuk perusahaan dan orang kaya dengan menyesuaikan pajak penghasilan perusahaan, pajak transfer untuk rumah kedua, dan jenis aset dalam pengembalian pajak Belanda.
Menurut Rutte, ketidaksetaraan kekayaan adalah masalah serius di Belanda, “Bisakah Anda memajaki aset Anda lebih banyak dan mengembalikannya kepada mereka yang berpenghasilan rendah? Sebagai gerakan umum, saya pikir itu ide yang menarik." Ungkap Mark Rutte.