Tak sedikit orang mengira bahwa Ladyboy di Thailand sangat diterima baik oleh masyarakat, namun pada kenyataannya tidak.
Banyak transgender, khususnya Ladyboy yang menjadi korban diskriminasi. Mulai dari urusan karir, hingga pergaulan di lingkungan sosial, bahkan tak jarang juga mereka menjadi korban pelecehan.
Melihat tingginya jumlah pria Thailand yang ingin menjadi Ladyboy, banyak pihak yang tidak bertanggungjawab dengan mengiming-ngimingi mereka dengan biaya operasi murah dan terapi hormon yang murah.
Baca Juga: Mantan Wanita Simpanan Pangeran Brunei ini Sudah Menikah dan Punya Anak, Begini Perjalanan Hidupnya
Banyak kasus Ladyboy yang berakhir menjadi pekerja seks karena penolakan dari keluarga, hingga menutup hutang.
2. Wajib ikut Militer
Wajib ikut militer, merupakan mimpi buruk bagi transgender Thailand. Sebabnya, di negeri tersebut semua yang lahir dengan jenis laki-laki wajib ikut militer, atau sering disebut Wamil, termasuk transgender.
Semua pria di Thailand yang telah berusia 21 tahun, diharuskan ikut wajib militer, tak terkecuali para transgender.
Thailand, tak memperbolehkan warganya mengganti identitas jenis kelamin di kartu tanda penduduk. Transgender yang tercatat lahir sebagai laki-laki tetap, diharuskan mengikuti wajib militer.