JURNAL SOREANG - Baru-baru ini patung dari Firaun Akhenaten ramai diperbincangkan banyak orang dan viral di media sosial Facebook.
Netizen beramai-ramai memberi komentar terhadap patung Akhenaten ini.
Banyak warganet yang berkata, kalau tampak Akhenaten menyerupai Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).
Seperti dikutip Jurnal Soreang dari Facebook Ancient Egypt Pharaoh beberapa waktu lalu.
Muncul komentar-komentar khususnya dari netizen Indonesia.
"Mirip pak Owi," kata salah satu netizen.
"Jadi rame page ini," ujar netizen lain.
"Awalnya curiga ini Sotoshop (editan), tp setelah googling.. Ternyata," kata netizen lainnya.
Akhenaten, Firaun Dinasti ke-18 Mesir
Diketahui Akhenaten merupakan Firaun dinasti ke-18 dari Mesir. Ketika itu, Akhenaten disebut-sebut sebagai Sang Pionir Pembaharu.
Baca Juga: 5 Pria Ini Berhasil Kabur dari Penjara Super Ketat, Cara Kaburnya yang Mengejutkan Buat Geger Dunia
Bersama istrinya yaitu Nefertiti dan putranya, Tutankhamun, ia menggugah imajinasi modern sebagaimana halnya tokoh-tokoh Mesir kuno lain.
Bukti penting pemerintahan dan kebijakan luar negeri Akhenaten didapatkan dari penemuan kumpulan Surat Amarna;
Yaitu sejumlah besar korespondensi diplomatik yang digali dari el-Amarna, kota modern dari lokasi kuno Akhetaten.
Korespondensi ini meliputi koleksi yang tak ternilai dari tablet/lempengan tanah liat.
Lempengan tersebut dikirimkan kepada Akhetaten dari berbagai pemimpin daerah di seluruh pos militer Mesir, dan dari pemimpin negara asing Kerajaan Mitanni, Babylon, Asyur dan Hatti.
Gubernur-gubernur dan raja-raja jajahan Mesir juga sering menulis untuk meminta emas dari firaun, dan juga mengeluh karena diacuhkan dan ditipu oleh raja.
Diketahui Di awal pemerintahanya, Akhenaten berselisih dengan raja Mitanni, Tushratta.
Ketika itu Raja Mitanni mencoba membina hubungan dengan ayah Akhenaten untuk melawan Hittit.
Baca Juga: Manfaat Tempe Untuk Tubuh dan Tantangan yang Dihadapi Saat ini
Tushratta mengeluh dalam beberapa surat bahwa Akhenaten mengiriminya patung berlapis emas, bukannya dari emas murni;
Surat Amarna EA 27 mengawetkan keluhan Tushratta kepada Akhenaten mengenai situasi ini.
Dari kumpulan surat-surat ini diketahui bahwa Akhenaten memberi perhatian besar atas urusan bawahan-bawahannya di Kanaan dan Siria.
Akhenaten berhasil mempertahankan kekuasaan Mesir di Palestina dan pantai Fenisia, sementara menghindari konflik dengan Kerajaan Hittit.***