15 Fakta Aneh Tentang Raja George lll, Dianggap Gila Hidup Terkurung dan Kesakitan Hingga Kematiannya

- 22 Desember 2021, 11:26 WIB
Lukisan Raja George III
Lukisan Raja George III /Instagram @shiversconservationstudio/

JURNAL SOREANG – Raja George lll dikenal dalam sejarah sebagai “Raja Gila”, karena telah memerintah kerajaan Inggris tapi tidak sesuai dengan tubuh dan pikirannya sendiri.

Kisah Raja George lll penuh dengan tragedy dan drama. Lahir pada tahun 1738 di London, George lll menderita kesakitan, ketidakstabilan mental, bahkan hingga akhir hayatnya.

Raja Inggris adalah seorang raja yang membenci putra sulungnya, dan pernah mengoceh selama 58 jam tanpa henti. Setidaknya terdapat 15 fakta aneh tentang Raja George III.

Baca Juga: 10 Fakta Mengenaskan Atlet Sumo! Gaji Miliaran, Tidur Pake Masker Oksigen Bahkan Tidak Boleh Sarapan

1. Dia menjadi Gila
Raja George lll menderita ketidakstabilan mental sejak tahun 1765 hingga kematiannya di tahun 1820.

Selama penderitaannya ini, urin George berwarna coklat atau ungu, dia suka berlarian di sekitar kastil seperti sedang kehilangan semua akal sehatnya.

Jelas, kondisi ini sangat meresahkan keluarga kerajaan, istana dan lembaga politik. Sejarawan belum tahu persis apa penyebabnya, tapi banyak yang berpikir itu karena penyakit genetic.

Baca Juga: 10 Tradisi Teraneh di Seluruh Dunia, dari Perang Tomat hingga Potong Jari Tangan

2. George menjadi Raja setelah pendahulunya meninggal di toilet
Sejak ayahnya meninggal secara tak terduga pada tahun 1752, George mewarisi tahta langsung dari kakeknya, George ll.

Namun, keadaan dimana George lll mewarisi takhta kurang bermartabat, pemerintahan kakeknya berakhir karena dia meninggal saat menggunakan toilet.

3. Lahir premature dan dianggap tidak akan bisa hidup

Raja George lll dilahirkan secara premature, semua orang yakin dia tidak akan hidup sehingga pembaptisan dilakukan sesegara mungkin saat itu.

Baca Juga: Kamu Harus Tau! 14 Kata dalam Bahasa Indonesia ini Diambil dari Bahasa Arab dan Persia, Berikut Penjelasannya

Tapi nyatanya, dia mampu bertahan hidup, padahal di era itu kematian bayi sedang relatif tinggi, sehingga kelangsungan hidup bayi George sungguh mencengangkan.

4. Menjalani tahun terakhir terkurung di kastil sedangkan putra sulungnya menjadi bupati
Selama ia sakit, Raja George lll pergi keluar istana untuk menghindari perhatian publik. Tetapi pada 1811 kondisinya malah semakin buruk.

Jadi, putra sulungnya dan juga ahli warisnya memerintah sebagai wali untuk menggantikan dirinya, sementara George lll sendiri dikurung di Kastil Windsor, tenggelam dalam kebingungannya sendiri hingga kematiannya pada tahun 1820.

Baca Juga: Miris! Kehidupan Selir Kuno, Diperjual belikan atau Diambil Paksa Untuk Memuaskan Nafsu Sang Raja

5. Dia mungkin tidak sengaja diracuni oleh Arsenic
Belum diketahui penyebab kegilaan Raja George lll, namun para ilmuwan menganalisa dan menemukan kadar arsenik yang sangat tinggi dalam folikel, dan dipercaya mungkin inilah yang memicu serangan penyakit sang raja.

6. Sangat protektif terhadap anak perempuannya
George dan istrinya, Ratu Charlotte sangat menyayangi keenam anak perempuan mereka hingga diberikan pendidikan luar biasa yang biasanya hanya diperuntukkan untuk anak laki-laki.

Saking menyayanginya ia begitu protektif dan mempersulit putrinya untuk menikah. Sayangnya pada gadis itu tidak mendapatkan kebebasan sejati sampai ayah mereka dikurung selama kegilaannya.

Baca Juga: Alhamdulillah, UNESCO Tetapkan Gamelan Jadi Warisan Budaya Dunia, Ini Tanggapan Menteri Nadiem

Gadis-gadis itu tidak diizinkan menikah sampai mereka berusia 30 atau 40 tahun.

7. Dia membenci putra dan pewaris sulungnya
Raja George lll mengikuti tradisi raja Hanover yang membenci ahli waris mereka. Salah satu pertengakaran terpanas saat sang putra tidak sabar untuk segera naik takhta.

Selama kegilaannya Raja George melemparkan putranya ke dinding.

8. Revolusi Amerika membuatnya kesal
Di Amerika Serikat, George lll dikenal sebagai penguasa yang menginjak-injak hak-hak orang Amerika yang berpikiran demokratis.

Baca Juga: Dukung Gerakan Akselerasi Generasi Digital, Kemendikbudristek Siapkan Talenta Digital Melalui Kampus Merdeka

Pemberontakan dari orang Amerika sangat mengganggu dan membingungkan Raja George lll. Dalam pandangannya, dia sama sekali tidak percaya rakyatnya akan bertindak seperti yang mereka lakukan.

Dia ingin Inggris Raya memadamkan pemberontakan dan bersedia mengalahkan rakyatnya agar tunduk. Tentu hal ini malah memperburuk keadaan.

9. Istrinya melahirkan hampir sebanyak 15 bayi
Selama 57 tahun bersama, Raja George dan istrinya Ratu Charlote memiliki total 15 anak, sayangnya tidak semua dari mereka bertahan sampai dewasa.

Baca Juga: Mengapa Tanggal 22 Desember?, Simak Sejarah Singkat Lahirnya Hari Ibu di Indonesia

10. Dia adalah raja Hanoverian pertama yang berbicara bahasa Inggris sebagai bahasa pertama
George adalah raja Hanoverian, artinya keluarganya sendiri berasal dari kerajaan kecil Hanover ditempat yang sekarang disebut Jerman.

George l nyaris tidak bisa berbicara bahasa Inggris, sedangkan George ll berbicara dengan aksen Jerman yang kental.

Barulah ia menjadi George lll yang berbicara bahasa Inggris sebagai bahasa pertamanya.

Baca Juga: Dijuluki Sungai Mati, Inilah 7 Daftar Sungai Terkotor di Dunia, Salah Satunya Masih Digunakan untuk Mandi

11. Dia adalah sosok raja yang setia dengan satu istri
Sejak awal, putra-putra George terdahulu menjalani kehidupan penuh skandal dengan banyak istri rahasia, wanita simpanan dan keturunan tidak sah.

Namun Raja George lll berbeda, karena ia memilih hanya mecintai satu wanita yaitu istrinya, Ratu Charlotte yang dinikahinya saat usia 17 tahun.

12. Patah hati saat kematian putri kesayangannya
Putri kesayangan Raja George lll adalah Putri Amelia yang menderita kesehatan yang buruk di sepanjang hidupnya.

Baca Juga: Berikut adalah Link Twibbon Hari Ibu 2021 Bisa Dijadikan Foto Profil di Sosial Media

Di ranjang kematiannya pada 1810 dia memberi ayahnya sebuah cincin dengan tulisan “ingat aku” didalamnya.

Raja tidak pernah melupakan kematian putrinya, dia hampir tidak dapat dihibur dan selalu menganggap anaknya masih hidup.

13. Penyakitnya membuat dirinya mengoceh terus menerus
Salah satu gejala fisik, mental dan perilaku yang terjadi selama ia sakit adalah dia mengoceh terus menerus.

Baca Juga: Untuk Tambal Celah, Persija Perlu Rekrut Lagi Pemain Baru, Ini Penjelasan Bambang Pamungkas

Pada tahun 1819, ia bahkan pernah mengoceh hingga 58 jam, sampai mulutnya benar-benar berbusa.

14. Tahun-tahun terakhirnya dihabiskan dalam rasa sakit dan kebingungan
Masalah George bukan hanya mental tetapi juga fisik, karena menderita sakit dan nyeri yang parah.

Ia bahkan mengalami kejang-kejang sehingga para pembantu harus duduk diatasnya agar dia tidak melukai dirinya sendiri.

Baca Juga: Penanganan Covid-19 yang Dilakukan LDII Dapat Apresiasi CEPH Griffith University Australia

Ia juga mengalami katarak yang membutakannya dan pendengarannya memburuk seiring bertambahnya usia.

Karena itu ia menjadi bingung karena tidak dapat berkomunikasi lagi dengan mudah.

15. Memiliki sembilan putra tapi sulit menghasilkan pewaris laki-laki
Karena Raja sangat membenci putranya, maka ia kesulitan menentukan siapa ahli warisnya.

Baca Juga: Mengenal Wari’, Suku Kanibal yang Masih Eksis hingga Kini, Hobi Makan Mayat Musuh dan Anggota Sendiri

Ketika putra sulungnya menjadi George IV pada 1820, ia tidak memiliki ahli waris atas mahkotanya sehingga itu diberikan pada adiknya, William.

Ketika William meninggal, mahkota diberikan kepada keponakannya Victoria yang berusia 18 tahun, satu-satunya anak sah yang masih hidup dari putra keempat George lll.***

Siti Nieke Noviyanti


https://www.ranker.com/list/facts-about-mad-king-george-iii/setareh-janda

Editor: Sam

Sumber: ranker.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x