Sekilas ambuyat sangat mirip dengan papeda, makanan khas masyarakat Papua dan Maluku. Bahan dasarnya memang sama, yaitu tepung sagu dan dimakan dengan ikan. Hal yang membedakannya adalah kuahnya.
Baca Juga: Bukan Brunei Darussalam, Ini Negara Tetangga yang Paling Banyak Ancam Hukuman Mati bagi WNI
Papeda dinikmati dengan kuah kuning, sedangkan ambuyat memiliki lebih banyak pilihan kuah, mulai dari kuah ikan hingga saus tempoyak yang terbuat dari durian. Ambuyat sangat mudah ditemukan di beberapa rumah makan di Brunei Darussalam.
2. Nasi Katok
Nasi katok merupakan primadona para pecinta makanan siap saji di Brunei.
Satu porsi nasi katok berisi nasi, potongan ayam (bisa pilih sendiri), dan sambal yang kemudian dibungkus menggunakan kertas atau plastik pembungkus nasi.
Harganya yang terjangkau membuat makanan ini pun sangat mudah ditemui di beberapa kedai makan yang terdapat di seantero Brunei.
Baca Juga: 5 Hal yang Menarik dari Brunei Darussalam, Merokok Sudah Seperti Kejahatan Besar
Salah satunya Restoran Seri Mama di Jalan Cator yang buka 24 jam dan terletak tak jauh dari Terminal Pusat Bandar Seri Begawan.
3. Belutak