Network
JURNAL SOREANG - Merantau ke luar negeri kini menjadi opsi untuk mencari nafkah, terutama bagi Warga Negara Indonesia (WNI).
Mereka rela jauh dari keluarga, demi kebutuhan hidup dan terutama penghasilan atau gaji tinggi.
Salah satu negara yang dituju untuk mengadu nasib, adalah Brunei Darussalam.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 13 Oktober 2021: Ricky Patang Menyerah, Mama Sarah Luluh, Elsa Sembuh
Seperti dikutip Jurnal Soreang dari YouTube Mbaknur AG beberapa waktu lalu.
Nur, seorang warga Indonesia asli menceritakan pengalamannya bekerja sebagai kasir di Brunei Darussalam.
Gaji yang ia dapat dari pekerjaannya, mengalami kenaikan seiring berjalannya waktu.
Baca Juga: Bongkar Prostitusi Online melalui Michat di Kalibata City, Polisi Bekuk Pelaku Merangkap Mucikari
"Awalnya, aku dateng ke sini tahun 2016 itu masih 400 ringgit Brunei (sekitar 4,1 juta)," kata Nur.
Gaji tersebut, kata Nur terus naik berkali-kali hingga habis kontrak pertama.
"Aku di sini 3 bulan, baru naik 20 ringgit. 6 bulan kemudian naik 20 ringgit, dan (gajinya) nggak naik sampai habis kontrak," ucapnya.
Baca Juga: Diperiksa 9 Jam dan Dicecar 41 Pertanyaan, Olivia Nathania Bantah Lakukan Penipuan CPNS
Kini, Nur sudah 5 tahun mencari nafkah di negara Sultan Hassanal Bolkiah tersebut.
"Masuk kontrak kedua prosesnya hampir sama. Berapa bulan sekali ada kenaikan," ujarnya.
"Tahun 2020 naik jadi 500 ringgit Brunei," sambung Nur.
Nur lalu mengungkap, kalau gaji di Brunei Darussalam itu mengikuti bos atau majikan di sana.
"Ada juga yang gajinya lebih besar daripada ini, tapi tergantung majikan masing-masing," ungkapnya.
Nur menambahkan, lama atau tidaknya bekerja di Brunei juga mempengaruhi penghasilan seseorang.
Baca Juga: Viral Pedagang Dipukuli Preman Jadi Tersangka, Polri: Keduanya Saling Lapor
"Setiap gaji ikut ke perusahaan atau bos mereka masing-masing," pungkasnya.***
